Bersama Forkopimda, Bupati Sumenep Tinjau WMS Penyedia APD dan Masker

  • Whatsapp
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si bersama sekdakab Sumenep, Kapolres Sumenep, AKBP AKBP Supriyadi,SIK. MIK, Dandim 0827 Sumenep, Kajari Sumemep, Kepala dinas Koperasi UM Kabupaten Sumenep,  meninjau sentra produksi Wirausaha Muda unggulan Kabupaten Sumenep (WMS)

SUMENEP, beritalima.com|Sebagai langkah praktis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sumenep memanfaatkan pelaku usaha lokal yang tergabung dalam Wirausaha Muda Sumenep (WMS) untuk menyediakan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

 

Bacaan Lainnya

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si bersama sekdakab Sumenep, Kapolres Sumenep, AKBP AKBP Supriyadi,SIK. MIK, Dandim 0827 Sumenep, Kajari Sumemep, Kepala dinas Koperasi UM Kabupaten Sumenep,  meninjau sentra produksi Wirausaha Muda unggulan Kabupaten Sumenep (WMS) pada Senin (06/04/2020).

“Saya sejak awal menyebarnya wabah Covid-19 telah berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah dan pihak terkait, agar memperhatikan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) termasuk wirausaha muda, untuk membuat kebutuhan APD kesehatan guna menangani persediaannya yang terbatas,” kata
Dengan melibatkan WMS memproduksi APD kesehatan itu, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan petugas medis atau masyarakat dalam mencegah penularan wabah Covid-19, namun juga berefek positif terhadap ekonominya.

“Salah satu yang dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah-tengah wabah Virus Covid-19 adalah membeli kebutuhan APD kesehatan dari karya masyarakat Sumenep, agar mereka tetap bekerja sehingga tidak menjadi pengangguran,” jelas Bupati dua periode ini.

Bupati menyatakan, wirausaha muda yang biasanya membuat kerajinan songkok atau kopyah dan kerajinan lainnya, sementara waktu diarahkan untuk membuat kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) alternatif bagi petugas medis maupun masyarakat, guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Kami ingin, untuk memenuhi kebutuhan APD yang bisa dilakukan oleh mereka, di antaranya membuat jas pelindung diri petugas medis, masker, dan bingkai bilik sterilisasi,” imbuhnya.

Bupati mengungkapkan, wirausahawan muda untuk membuat APD kesehatan, tidak membutuhkan anggaran khusus dari Pemerintah Daerah, karena anggarannya sudah ada melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk program wirausahawan muda.

“Jadi, kami tidak perlu lagi memberikan bantuan dana khusus, namun merubah karya kerajinan yang biasa membuat songkok atau batik, dialihkan ke kerajinan APD kesehatan selama wabah Covid-19 belum terkendali,” tuturnya.

Salah satu program unggulan selama lima tahun kepeminpinan Bupati, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si dan Wakil Bupati Achmad Fauzi, SH adalah program mencetak lima ribu wirausaha muda selama lima tahun.

Sejak dilaksanakan tahun 2016, program itu telah melahirkan wirausahawan muda yang membuka usaha di daerahnya masing-masing.

“Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep telah memesan sebanyak 500 APD kesehatan untuk kebutuhan di Puskesmas. Jadi, ini salah satu upaya Pemerintah Daerah guna menghidupkan ekonomi masyarakat saat merebahnya wabah virus corona,” pungkas Bupati.

(**An)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait