BONDOWOSO, beritalima.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf RI) Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Salah satunya ke Kabupaten Bondowoso. Dalam kesempatan tersebut ia disuguhkan kopi Bondowoso.
Dalam kunjungannya ke Bondowoso Jumat (17/9/2021) malam, Sandi juga sempat melihat stan kopi.
Dalam setiap kunjunganya, pria kelahiran Juni 1969 itu mengaku selalu disuguhkan kopi. Tetapi ia mengaku bahwa kopi Bondowoso lah yang terenak. “Enak sekali. Ini bukan pencitraan. Tapi betul-betul saya,” kata pria yang kini berusia 52 tahun tersebut saat dikonfirmasi.
Sandi mengaku sebagai pecinta kopi. Dalam sehari pria bernama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno itu mengaku sudah minum lima gelas kopi. Sebelum ke Bondowoso, ia juga kunjungan kerja di Situbondo. “Saya sudah lima cup kopi dari pagi sampai sekarang. Ini (Kopi Bondowoso) yang terbaik,” jelasnya.
Sekadar informasi, Bondowoso memang salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Secara geografis, 48 persen areanya adalah perbukitan yang ketinggiannya 500 hingga di atas 1000 mdpl (Meter di Atas Permukaan Laut).
Saat ini lahan kebun kopi di Bondowoso mencapai 13.649 hektar. Tersebar di dua kawasan. Yakni kawasan lereng Ijen Raung yang berbatasan dengan Banyuwangi dan Situbondo. Serta area barat di Lereng Argopuro yang berbatasan dengan Jember dan Probolinggo.
Pada Tahun 2013 Kopi Ijen Raung mengantongi Sertifikat IG dari Kementerian Hukum dan HAM dengan nama ‘Klaster Kopi Arabica Java Ijen Raung’. Tahun 2020 kawasan lereng Argopuro juga mengantongi IG dengan ‘Klaster Arabica Hyang Argopuro’.
Bahkan Kopi Arabika dan Robusta lereng Ijen Raung ikut serta dalam kegiatan coffee cupping (pencicipan rasa) oleh tester kopi profesional Eropa di Hotel Marriot Den Haag, hari Kamis siang waktu Belanda atau Kamis malam waktu Indonesia (2/9/2021) lalu.
Sementara dalam kunjungannya ke Bumi Ki Ronggo, Sandiaga Uno tak hanya mencicipi kopi Bondowoso. Ia juga merasakan lezatnya permen tape. “Tapi PR-nya adalah permen tape packagingnya harus lebih bagus dengan program bedah desain kemasan kuliner Menparekraf RI,” ucapnya. (*/Rois)