SURABAYA, beritalima.com – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Timur mulai mensosialisasikan gerbang pembayaran nasional (GPN). Kali ini menggandeng Bank Jatim.
Sosilisasi ini dilakukan secara bersama-sama oleh Kepala BI KPw Jatim, Difi Ahmad Johansyah, Direktur Utama Bank Jatim, R.Soeroso, dan Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi, Harmanta.
Selain mereka juga Yudi Harymukti. Kepala Grup Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah, Layanan dan Admimistrasi (SP, PUR & LA), ini mengatakan, peluncuran GPN ini sebagai wujud interkoneksi dan dioperasikannya sistem pembayaran nasional.
“GPN ini memberi manfaat bahwa setiap traksaski yang dilakukan oleh nasabah mudah dilakukan di mana saja,” lanjut Yudi di acara bincang bareng media Surabaya, Selasa (08/05/2018).
“Tidak perlu mencari device ATM atau edisi bank yang dia miliki. ATM yang ada bisa memproses bisa segala macam kartu yang diterbitkan oleh nasabah,” tambahnya.
Selain itu, kata Yudi, transaksi menggunakan GPN mampu meningkatkan perlindungan konsumen, antara lain melalui pengamanan data transaksi nasabah dalam setiap transaksi.
Tidak hanya itu, GPN juga memberikan dukungan bagi program-program pemerintah. Termasuk penyaluran bantuan sosial non tunai, seperti di jalan tol dan transportasi publik.
Transaksi debit menggunakan GPN, lanjut Yudi, dapat dikenai merchant discount rate (MDR) atau angka yang dibebankan kepada merchant. Angkanya di kisaran 0,15 persen sampai 1 persen.
“Untuk transaksi on us dikenakan 0,15 persen, sementara untuk off us dikenakan 1 persen. Sebelum GPN biaya yang dikenakan sekitar 1,6 persen sampai 2,6 persen,” terangnya.
Tahapan saat ini, kartu GPN masih dalam proses. Sejumlah bank juga telah memperoleh ijin untuk pencetakan kartu. Dalam waktu dekat mereka sudah mendapat kartu dan segera diedarkan. (Ganefo).
Teks Foto: Kepala BI KPw Jatim, Difi Ahmad Johansyah, Dirut Bank Jatim, R.Soeroso, Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi, Harmanta, dan Kepala Grup Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah, Layanan dan Admimistrasi, Yudi Harymukti, saat mensosialisasikan GPN di Surabaya, Selasa (8/5/2018).