BI NTT : Hingga Agustus Inflasi Masih Terjaga

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang menyelenggarakan pertemuan di Balai Kota, Selasa, (4/9) guna membahas perkembangan inflasi dan strategi pengendalian inflasi akhir tahun 2018.

Rapat dipimpin Plt. Sekda Kota Kupang, Thomas Ga didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Muhammad Syahrial selaku Wakil Ketua TPID Kota Kupang dan dihadiri pula oleh seluruh Anggota TPID Kota Kupang.

Kegiatan rapat ini merupakan tindak lanjut dari Rakornas TPID pada 26 Juli 2018 di Jakarta dan HLM TPID Provinsi NTT yang dilaksanakan pada 8 Agustus 2018.

Plt Sekda, Thomas Ga mengajak seluruh pihak, baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun instansi lain untuk terus bekerja sama agar dapat terus mengawal program pengendalian inflasi di Kota Kupang.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTT, Muhammad Syahrial dalam paparannya menyampaikan, hingga bulan Agustus 2018, inflasi Provinsi NTT masih terjaga. Pada bulan Agustus, Provinsi NTT mengalami deflasi -0,45% (mtm) dan secara tahunan hampir sama dibandingkan inflasi bulan Agustus tahun sebelumnya.

“Di sisi lain, Kota Kupang sendiri mengalami deflasi -O,49% (mtm), lebih dalam dibandingkan deflasi bulan sebelumnya (0,19% mtm) sebagai pengaruh penurunan harga kelompok bahan makanan seperti padi, daging, ikan segar, sayuran & bumbu bumbuan”, katanya.

Ia menegaskan, Kota Kupang memiliki peran penting untuk menjaga inflasi Provinsi NTT karena memiliki kontribusi yang besar yakni 86.4 persen.

Sebagai langkah nyata pengendalian inflasi di Kota Kupang, tercetus Kupang Green and Clean: Kelurahan Adipura Sadar Inflasi yang dicanangkan dalam HLM TPID Kota Kupang pada 3 Mei 2018 dan telah dilaunching, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore pada 17 Agustus 2018 sebagai program unggulan TPID Kota Kupang, dalam upaya pengendalian inflasi terutama komoditas hortikultura sekaligus mendukung Pemerintah Kota Kupang dalam upaya mendapatkan piala ADIPURA tahun 2018.

Program ini akan melibatkan rumah tangga untuk dapat lebih mengenal inflasi dengan menanam tanaman hortikultura untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hadirnya hortikultura pada level rumah tangga diharapkan dapat menjadi buffer stock hortikultura ketika di pasaran mengalami kekurangan, sehingga harga komoditas tersebut dapat terkendali.

Selain itu, TPID Kota Kupang sepakat untuk melakukan penjajakan Kerja Sama Antar Daerah dengan beberapa Kabupaten di NTT, antara lain Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya guna memastikan pasokan komoditas utama, seperti cabai ke Kota Kupang. (Ang)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *