SURABAYA, beritaLima.com | Untuk Lebaran 2021 ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Timur menyiapkan uang penukaran sebesar Rp 11,5 triliun. Angka ini tak beda jauh pada momen yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,8 triliun.
“BI sudah koordinasikan dengan perbankan untuk mengecek kebutuhan nasabahnya. Walaupun ada larangan mudik dan PPKM, namun tetap ada pergerakan ekonomi, yang artinya tetap ada kebutuhan tambahan uang,” kata Deputi Kepala KPw BI Jatim, Imam Subarkah, di acara Cangkrukan Media di De Javasche Bank, Jalan Garuda, Surabaya, belum lama ini.
Di acara yang juga disertai diskusi tentang wartawan dengan “Tetap Semangat dan Produktif di Ujung Masa Pandemi” ini, Imam menuturkan, untuk lebaran tahun ini BI tidak menyiapkan layanan penukaran uang seperti sebelum pandemi. Namun, lanjut dia, masyarakat bisa melakukan penukaran uang melalui perbankan.
“Penukaran kas keliling ditiadakan, guna menghindari kerumunan massa. Masyarakat bisa melakukan penukarkan uang lewat perbankan. Kami sudah koordinasi dengan semua bank, dan masyarakat tidak perlu khawatir kalau butuh pecahan tertentu,” tandas Imam.
Imam juga menyampaikan, BI KPw Jatim juga masih menyiapkan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 yang juga bisa digunakan untuk uang lebaran. Menurutnya, UPK75 ini bukan sekedar untuk koleksi, tetapi juga sah untuk transaksi. Permintaan UPK75 ini cukup tinggi, sehingga penukarannya dimudahkan, 1 KTP bisa untuk menukar sampai 100 lembar per hari.
Selain itu, Imam juga menjelaskan bahwa BI Jatim terus menggenjot pertumbuhan merchant QRIS yang saat ini telah mencapai 799 ribu, kendati targetnya hingga akhir 2021 sebanyak 1 juta lebih.
“Selama triwulan pertama tahun ini pertumbuhan merchant QRIS mengalami kenaikan sebesar 14,45 persen (qtq). Pertumbuhan merchant QRIS terbanyak ada di wilayah kerja KPw BI Provinsi Jatim sebanyak 58,2 persen, KPw BI Malang 19,5 persen, KPw BI Kediri 12,9 persen, dan KPw Jember 9,4 persen,” sebut Imam.
Disebutkan pula, sampai Januari 2021 nilai nominal transaksi QRIS tercatat sebesar Rp 66,7 miliar dengan volume transaksi sebanyak 860 ribu transaksi. Mayoritas transaksi didominasi untuk merchant Usaha Mikro dengan komposisi nominal transaksi Rp 31 miliar dan volume transaksi 387 ribu transaksi. (Ganefo)