Beritalima.com, Banda Aceh- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Aceh mengadakan Rapat Kerja Daerah untuk membahas Program Bangga Kencana dan percepatan peurunan Stunting di Provinsi Aceh. Rapat tersebut dihadiri oleh para pejabat dari berbagai instansi BKKBN dan stakeholder di 23 Kabupaten dan kota.
Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan Stunting merupakan program prioritas Pemerintah Provinsi Aceh dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Aceh. Program ini bertujuan untuk mempercepat penurunan tingkat stunting di provinsi Aceh,
Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Drs.Sahidal Kastri, M.Pd. mengatakan, Rapat Kerja Daerah ini yang di mulai 28 Februari sampai 1 Maret 2023 itu bertujuan untuk meningkatkan sinergitas antara berbagai instansi dan stakeholder terkait dalam pencapaian program tersebut.
Dalam rapat ini nanti para peserta akan membahas berbagai strategi dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergitas dalam mencapai tujuan program tersebut.
Selain pembahsan isu tersebut, dalam pertemuan nanti peserta dari Kabupaten dan Kota Melakukan Kontrak Kreja tahun 2023 serta menerima Award capaian Program Bangga Kencana diperlukan untuk memotivasi pengelola dan pelaksana program di Kabupaten Kota masing masing,” Ucapnya.
Plh Perwaklan BKKBN Provinsi Aceh Husni Thamrin Menjelaskan, Dalam Lampiran Keputusan ini, PD-KB Kabupaten Kota yang tercantum dianggap telah memenuhi Program Bangga Kencana Tahun 2022 dengan mengacu pada beberapa undang-undang dan peraturan terkait perkembangan kependudukan.
Capaian tertinggi dalam beberapa kategori seperti PA/PPM, PB MKJP/PPM, PA MILIP/PPM, KB Pasca Persalinan, Kelompok BKB teraktif, Kelompok BKR teraktif, Kelompok teraktif, Kelompok PIK-R teraktif, Kelompok UPPKA terbaik, Forum Genre teraktif, Kabupaten dan Kota terbaik dalam pencapaian tingkat desa, Entry Pelayanan KB terbanyak di New Siaga, dan pendampingan keluarga beresiko stunting.
“Kategori lainnya yang akan dinilai adalah komitmen terbaik dalam penambahan lokus PPK 22 untuk Kabupaten/Kota, capaian PPK 22 tertinggi non lokus, reeksas anggaran tertinggi dane alokasi khusus fisk dan non fisik, pelaporan tepat waktu DAK sub bidang KB TA 2022, pengetola gudang (bendahara materil) terbaik TA 2022, PKB berprestasi, dan kader imp (Ppkbd) terbaik.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan, dapat dikembalikan dan diperbaiki sebagaimana mestinya. Keputusan ini ditetapkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh pada bulan Februari 2023.
Untuk itu Tambah Tamrin, pada tahun 2021 dan 2022 Kabupaten Bener Meriah telah berhasil memperoleh juara terbanyak dan juara umum pada program Kencana di tahun 2022. Terdapat 14 kategori yang berhasil dimenangkan oleh Kabupaten Bener Meriah pada program tersebut, yang mencakup kategori-kategori seperti indikator pengelolaan dan pelaksanaan dana alokasi khusus bidang KB.
Pada tahun 2022, Kabupaten Bener Meriah berhasil menurunkan jumlah anak stunting dari 1.827 menjadi 1.639 anak. Hal ini merupakan hasil gotong royong dan kolaborasi antara pemangku kepentingan yang dilakukan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Edi Jaswin SKM MSi, kepada media ini juga menjelaskan,
Kabupaten Bener Meriah memiliki potensi besar dalam mengembangkan program-program kesehatan yang berbasis kolaborasi dan gotong royong. Keberhasilan dalam penurunan stunting merupakan langkah awal yang baik untuk terus memperkuat kerjasama antar pihak-pihak terkait dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Kami sudah dua tahun memperoleh juara di berbagai katagori, pada tahun 2021 ada 15 Katagori dan pada tahun ini kami dapat 14 kata gori juara, dengan hasil tersebut tentu kami dari Kabupaten Bener Meriah mengucapkan terima kasih kepada semua pihay yang telah membatu menyukseskan program ini.
Apa lagi Program yang dijalankan oleh tim di Kabupaten Bener Meriah adalah program Bapak Asuh Anak Stunting kita libatkan Dalam program ini, berbagai pihak, seperti Komandan Kodim, Kapolres, Kajari, Kepala BPS Bener Meriah, Kepala BPJS Kesehatan Bener Meriah, Kapolsek, Danramil, Camat, Kepala Desa, Kepala Cabang Bank Aceh, dan Majelis Permusyarawatan Ulama (MPU).
Komitmen dan kerjasama yang kuat antar pihak-pihak terkait telah membuahkan hasil positif dalam penurunan angka stunting di daerah kami, Hal ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dan gotong royong dapat membawa manfaat bagi masyarakat, terutama dalam mengatasi permasalahan kesehatan.” Ujarnya,(A79)