BKKBN Jatim Pantau Orientasi TPK Dalam Percepatan Penurunan Stunting

  • Whatsapp

BANGKALAN, beritalima.com | Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam program percepatan penurunan stunting. Pada termin kedua, orientasi ini dilakukan di Surabaya, Bangkalan, Lamongan dan Jember.

Ketua Tim Kerja Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Jatim Sukamto mengatakan, untuk program percepatan penurunan stunting dibentuklah TPK dengan tugas mendeteksi dini faktor resiko stunting yang tujuannya untuk meningkatkan akses informasi dan pelayanan keluarga beresiko stunting.

“Pada April 2023 ini pelaksanaan orientasi TPK termin kedua dilakukan di empat Kabupaten/Kota dengan bertempat di 665 kecamatan, diikuti sebanyak 93.729 orang dan 1.875 kegiatan,” kata Sukamto saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Latbang BKKBN Jatim, Jalan Kalibokor Surabaya, Selasa (11/04/2023).

Untuk itu, sambung Sukamto, Perwakilan BKKBN Jatim melakukan monitoring dan evaluasi (monev) yang bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. “Agar kegiatan orientasi TPK ini akuntabel sebagaimana prinsip belanja atau penerimaan, yaitu tepat bukti, tepat nilai, tepat keterjadian dan tepat waktu,” paparnya.

Mengapa harus dilakukan monev, jelas Sukamto, karena biaya operasional TPK masih diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui DAK-BOKB (APBD) di masing-masing Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten/Kota yang sesuai dengan Per-BKKBB nomor 13 tahun 2022 tentang Juknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) tahun anggaran 2023.

Menurut Ketua Tim Monev Orientasi TPK BKKBN Jatim, Totok Akbar, berdasarkan data survei tim yang meakukan monev kegiatan orientasi TPK di Bangkalan pada 10-11 April 2023, status gizi balita telah mengalami penurunan dari 26,86 persen di SSGBI-2019 menjadi 23,5 persen di SSGI 2021, dan turun lagi 4,3 persen menjadi 19,2 persen di SSGI 2022.

Dalam sambutannya pada kegiatan Monev Orientasi TPK di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Selasa (11/04/2023), Totok mengatakan, dalam kegiatan ini para peserta akan mendapatkan materi konsep dasar stunting dan 1000 TPK, mekanisme kerja TPK, penggunaan aplikasi Elsimil V. 2, peran strategis Kampung KB, dan komunikasi antar pribadi (KAP) dalam PPS.

Sementara itu, Camat Kamal Edi Sattovid mengatakan, pada tahun 2022 lalu ada 17 kasus stunting di Kecamatan Kamal. Untuk itu pihaknya terus mendorong dan mendukung TPK ini untuk menurunkan angka stunting tersebut. “Kami menargetkan angka stunting di Kecamatan Kamal tahun ini hanya 1 kasus atau zero kasus,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Danramil Kamal yang juga sebagai Bapak Asuh Anak Stunting, Kapten Infanteri Parnowo, mengatakan, pihaknya akan terus mendampingi anak stunting dengan bantuan makanan dan susu agar anak tersebut segera terbebas dari stunting. (Gan)

Teks Foto: Monev Orientasi TPK di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Selasa (11/04/2023)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait