Pencanangan “Gerakan Satu Miliar Pohon” yang diamanatkan oleh Presiden RI pada acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon (HMPI-BMN) pada tanggal 8 Desember 2009 merupakan sebuah jawaban dalam mengantisipasi global warming.
Dalam sambutannya Ketua Umum BKOW Prov. Jatim Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, tahun 2016 ini merupakan tahun ke 5 BKOW Prov. Jatim turut berpartisipasi mensukseskan program tersebut, dengan menanam pohon di lingkungan terdekat atau dilokasi yang memungkinkan ditanami pohon. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggerakkan masyarakat dalam memperbaiki lingkungannya dengan ikut menanam pohon, serta memperbanyak ruang terbuka hijau,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan GPTP tahun 2016 mengangkat tema “Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon untuk Kehidupan Yang Lebih Baik”. Diharapkan dengan kegiatan tanam pohon tersebut akan membantu terciptanya hutan kota. Ini penting sebab keberadaan hutan kota sangat penting untuk mengendalikan kondisi dan tata lingkungan perkotaan dalam ekosistem yang seimbang. “Pada kesempatan kali ini kami menanam 120 bibit pohon yang terdiri dari bibit tanaman hutan keras, tanaman produktif dan tanaman multi purpose (MPTS),” urainya
Menurutnya, kondisi tata lingkungan yang seimbang akan mampu menjamin kelestarian penyediaan oksigen yang cukup, iklim yang bebas polusi, dan terkendalinya tata air yang optimal. “Masyarakat juga bisa merasakan dampaknya secara langsung dengan terciptanya suasana yang teduh, nyaman, bersih dan indah. Disamping itu keberadaan hutan kota akan mampu menjadi sarana rekreasi keluarga dan tempat bagi habitat satwa,” kata Fatma yang juga istri Wagub Jatim.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Prof. Sudarso Joyonegoro menyampaikan, kampus Gebang Putih YPAB merasa mendapat hadiah karena lingkungannya ditanami pohon-pohon yang bermanfaat dalam melestarikan ekosistem. “Saat ini penghijauan menjadi hal yang sangat penting, karena ini merupakan usaha dalam upaya perbaikan ekosistem,” ungkapnya.
Dalam penggalangan penghijauan ini, semua pihak tidak boleh hanya sekedar menunggu pemerintah, namun menjadi tanggung jawab bersama, seperti yang dilakukan oleh BKOW Prov. Jatim. “Kami menyampaikan apresiasi pada BKOW Prov. Jatim atas penghijauan ini, meskipun murid-murid disini adalah tuna netra namun mereka pasti akan merasakan dampaknya,” jelasnya.
Turut hadir Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Diah Made Sukadana yang juga Dewan Penasehat BKOW Prov. Jatim, Kepala Bidang Dinas Kehutanan Prov. Jatim Putut Adi Suryanto, Perwakilan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Brantas Sampean (BPDASHL-BTS), dan semua Ketua Organisasi Wanita BKOW Prov. Jatim. (^^).