JAKARTA, Beritalima.com– Penting diciptakan pertumbuhan inklusif di tengah merebaknya proteksionisme dalam perdagangan bebas. Karena itu, perlu peran parlemen untuk terus konsisten dalam masalah kesetaraan dan pemberdayaan perempuan serta menciptakan kawasan yang aman dari terorisme dan kejahatan transnasional sehingga pembangunan berkelanjutan tercapai.
Itu dikatakan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon selaku pimpinan rombongan parlemen Indonesia dalam pertemuan tahunan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) dalam Forum Parlemen se-Asia Pasifik (APPF) XXVII di Kamboja, pekan lalu.
Dalam pertemuan itu, parlemen Indonesia berhasil memperjuangkan draf resolusi dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, perdagangan, kesetaraan gender sebagai salah satu resolusi hasil sidang APPF.
Fadli yang menajdi pimpinan rombongan parlemen Indonesia menekankan bahwa agenda pembangunan berkelanjutan bisa dicapai melalui terciptanya rasa saling percaya antara negara-negara di kawasan dan perdamaian. Karena itu, dibutuhkan kontribusi dan partisipasi aktif dari setiap negara anggota APPF dalam setiap upaya untuk mewujudkan perdamaian.
alam pembahasan agenda perdagangan dan ekonomi pada sesi working group, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Dave Akbarshah Fikarno menyatakan, Indonesia mendukung draf resolusi tentang perlu mewujudkan pertumbuhan inklusif di tengah merebaknya proteksionisme dalam perdagangan.
“Selain itu, juga perlu mengembalikan peran sentral WTO sebagai organisasi perdagangan internasional yang diharapkan dapat lebih mengakomodir kepentingan semua negara,” kata politisi muda Partai Golkar itu.
Dalam pertemuan itu, delegasi parlemen Indonesia juga memperjuangkan agenda kesetaraan gender dan peran perempuan sebagai agen perdamaian serta pentingnya memberikan pendidikan dan keterampilan mengenai teknologi komunikasi dan informasi bagi perempuan di era ekonomi digital. (akhir)