SURABAYA, Beritalima.com|
Anggota DPRD provinsi Jatim Blegur Prijanggono SH mengungkapkan, bahwa pihaknya akan melakukan komunikasi dengan walikota Surabaya, Eri Cahyadi terkait hilangnya data peserta MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) di beberapa wilayah kecamatan. Hal tersebut disampaikan kepada insan pers usai melakukan serap aspirasi masyarakat tahap II tahun 2022. Adapun lokasi yang didatangi oleh ketua fraksi partai Golkar ini berada di Sidotopo Sekolahan, Surabaya.
Menurut pria berparas tampan ini, ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh warga. Keluhan tersebut antara lain hilangnya data peserta MBR dan Rutilahu (Rumah Tinggal Tidak Layak Huni) yang benar-benar membutuhkan bantuan pemerintah.
“MBR datanya banyak yang hilang. Rutilahu (Rumah Tinggal Tidak Layak Huni) warga Sidotopo juga dipertanyakan, padahal anggaran tersebut sudah ada. Pemerintah kota Surabaya memiliki APBD paling tinggi di wilayah provinsi Jatim. Bahkan jika dibandingkan dengan APBD provinsi Jatim, masih lebih tinggi pemerintah kota Surabaya,” terang anggota komisi C DPRD provinsi Jatim ini.
Bendahara DPD partai Golkar Jatim ini lebih jauh mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan walikota Surabaya Eri Cahyadi. Dengan adanya keluhan warga ini, diharapkan ada perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat yang dianggap sangat urgent.
“Rutilahu belum mendapatkan sentuhan Pemkot Surabaya. Padahal anggaran untuk itu ada. Ini perlu dikomunikasikan, karena bagaimanapun mereka adalah warga Surabaya. Saya rasa sudah menjadi tugas dan kewajiban saya untuk memperjuangkan hak-hak dan aspirasi masyarakat,” sambungnya.
Blegur menambahkan, banyaknya data MBR yang hilang, memang dibutuhkan klarifikasi dengan pihak eksekutif. Kemungkinan juga banyaknya kesalahan input data, sehingga dilakukan pendataan ulang.
“Di lapangan banyak kita temui bahwa masyarakat yang sebenarnya benar-benar membutuhkan bantuan MBR, tetapi tidak mendapatkan. Sementara penerima MBR saat ini adalah masyarakat yang memiliki rumah bagus, punya mobil, punya motor banyak. Ini kan jadi aneh. Oleh karena itu, saya akan coba lakukan komunikasi dengan pihak eksekutif,” lanjutnya.
Dalam kesempatan bertemu dengan para konstituen tersebut, Blegur mengabulkan beberapa permintaan warga, termasuk
Seragam pengajian, atas permintaan ketua muslimat Sidotopo, dibayar tunai sebesar Rp 10 juta. Terop dan soundsystem fortable langsung diberikan. Blegur juga memfasilitasi menyediakan ambulan gratis untuk warga Surabaya.(Yul)