KUPANG, beritalima.com – Branch Manager (BM) PT. Taspen (Persero) Cabang Kupang Yudhi Sudaryanto dan Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pembayaran Tabungan Hari Tua, Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian melalui Rekening Bank.
Penandatanganan PKS tersebut berlangsung di Aula Lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT, Jalan W. J. Lalamentik Kupang, Kamis (24/4/2022).
Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada PT. Taspen yang mempercayakan Bank NTT untuk mengelola dana PT. Taspen. Selain itu, kerja sama kita mengelola pembayaran uang pensiun dari para pensiunan yang memanfaatkan Bank NTT kepada mitra bayar PT Taspen.
“Kami sangat berharap, jika terbuka ruang-ruang kerja sama lainnya. Dimana tahun-tahun sebelumnya, disampaikan oleh teman-teman yang pernah bertugas di PT. Taspen Cabang Kupang itu ada usaha-usaha kecil yang difasilitasi oleh PT. Taspen untuk penguatan ekonomi rakyat. Seandainya ini bisa berkolaborasi dengan program-program Bank NTT mari kita diskusi bersama, sehingga kontribusi PT Taspen bagi pembangunan ekonomi di sektor-sektor tertentu yang menjadi ruang lingkup dari tanggung jawab kehadiran PT Taspen di NTT, kita berkolaborasi untuk implementasi niat-niat baik dan program-program banyak yang sangat bermanfaat,” kata Alex Riwu Kaho.
Dikatakan Alex Riwu kaho, Bank NTT sedang bekerja bersama-sama dengan berbagai pihak untuk terus membangun pendekatan, pemberdayaan, dan kemandirian usaha lewat pola ekosistem.
“Kehadirian ekosistem dengan berbagai lembaga memberikan penguatan-penguatan peran, tugas dan tanggung jawab serta monitoring dan evaluasi. Contoh TJPS Kemitraan itu sekira 20-24 unit ada di situ, ada Bank Indonesia, OJK, Kementerian Keuangan melalui Kanwil DJPb, PLN, Telkom, perbankan himbara maupun bank swasta asing, Pemprov, Pemkab/Pemkot, off taker, Asuransi, BPJS Tenaga Kerja ada penjaminan, sehingga pola-pola bantuan yang diberikan oleh pemerintah yang ketergantungan dananya dari pemerintah diganti dengan pola pendekatan kemandirian wirausaha mandiri,” tambah dia.
Terkait perjanjian kerja sama ini, lanjut Alex Riwu Kaho, sebagai wujud komitmen Bank NTT untuk terus berbenah diri, untuk melihat berbagai potensi yang dimiliki oleh seluruh komponen termasuk ASN-ASN yang pensiun.
“Pensiun bukan berarti tidak produktif, pensiun bukan berarti tidak bermanfaat bagi banyak orang, tetapi dengan pensiun akan memberikan ruang yang cukup untuk fokus menjadi bermanfaat bagi banyak pihak, bagi keluarga untuk investasi SDM, investasi masa depan atau investasi kesejahteraan,” ujarnya.
Sementara itu, Branch Manager PT. Taspen (Persero) Cabang Kupang Yudhi Sudaryanto mengatakan, pada tahun 2018 telah mempergunakan autentikasi biometrik. “Jadi kita merekam data biometrik penerima pensiun. Jadi ketika nanti yang bersangkutan pada jatuh tempo bulan pembayaran pensiun tidak harus banyak berkumpul di mitra bayar. Dengan adanya pencocokan data biometrik itu, sudah dipastikan bahwasanya yang bersangkutan berhak untuk menerima pensiun pada bulan itu yang sudah dipindahbukukan, dan sudah bisa diambil,” jelasnya.
Kemudian adanya kartu ATM didistribusikan dari kantor pusat untuk bank-bank, baik himbara maupun bank daerah, juga untuk memberikan kemudahan kepada pada penerima pensiun untuk dibayar kapan saja dan dimana saja ketika ada ATM bisa diambil tanpa batasan waktu.
Ia mengatakan, di tengah pandemi covid ini, PT. Taspen menggunakan aplikasi TOOS (Taspen One Hour Online Service). “Jadi peserta baik itu ASN maupun penerima pensiun itu sudah bisa mengajukan klaim tanpa harus datang ke Taspen atau ke mitra bayar. Jadi dengan direkamnya dokumen-dokumen pengajuan itu langsung di update dari aplikasi itu sudah bisa sebagai dasar untuk pembayaran klaim, baik itu Tabungan Hari Tua maupun Pensiun,” kata Yudhi menambahkan.
Ia menambahkan, PT Taspen mempunyai program namanya Wirausaha Pintar. “Wirausaha Pintar itu kerja sama juga dengan mitra-mitra bayar khususnya untuk peserta-peserta yang mau BUP, yang bahkan juga pensiun yang mau mengajukan biasanya kita beri sosialisasi mengenai persyaratan dan lain-lain sebagainya,” ujarnya.
Disamping itu juga karena dari survei yang dilakukan oleh Taspen terhadap ASN tersebut, sekitar 48 persen lebih ingin mendapatkan training. “Nanti dari Taspen maupun mitra-mitra bayar akan bekerjasama untuk memberikan wawasan kepada calon penerima pensiun untuk melakukan usaha, dan kita fasilitasi untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan wirausaha yang akan dilakukan oleh penerima pensiun,” ungkapnya. (L. Ng. Mbuhang)