HONGKONG, beritalima.com- Tiga orang perwakilan Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Kota/Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang bekerja di kawasan Kowloon, Hongkong, mendatangi Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) setempat, Minggu 16 Pebruari 2020, petang.
Mereka yang datang ke KJRI, yakni Koordinator BMI di kawasan Kowloon, Eka Susanti, asal Desa Sukosari, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Sherli, asal Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, dan Eni, asal Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Kedatangan mereka ke KJRI, untuk meminta pertimbangan dan saran terkait perminta bantuan masker untuk sekitar 3.500 BMI asal kota/kabupaten kepada Pemkot/Pemkab Madiun.
Atas saran dari pejabat fungsi kepolsian KJRI Hongkong, Agung Wahyudi, disarankan untuk mengirim surat resmi, baik melalui email mapun via surat.
“Responnya (Pemkot/Pemkab Madiun) gimana nanti. Kalau (diterima) baik, alhamdulillah. Kalau tidak direspon, kita akan tetap berusaha demi warga Madiun disini (Hongkong),” kata Eka Susanti, melalui pesan Whatsapp, Minggu 16 Pebruari 2020, malam.
Diberitakan sebelumnya, Keluhan Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Madiun, Jawa Timur, terkait permintaan bantuan masker, langsung direspon oleh Walikota Madiun, H. Maidi.
Walikota meminta, agar BMI asal Kota Madiun yang membutuhkan bantuan masker, mengirim surat resmi kepada Pemkot Madiun (Jalan Pahlawan No: 37 Kota Madiun).
“Silahkan kirim surat (resmi). Akan kita bantu. La kalau suratnya permintaan tidak ada, bagaimana saya mau memberikan disposisi untuk mencairkan bantuan,” kata H. Maidi, Jumat (14/2), kemarin.
Permintaan bantuan masker ini, seiring merebaknya virus Corona dan sulitnya mencari masker. Kalaupun ada, harganya selangit. Bahkan ada menjual dengan harga HKD 498/50 buah dari harga hari biasa sebesar HKD 30-40. (Dibyo).
Foto/Ist (Eka Susanti).