Camat Tanjung Beringin, Sudarno, Ssos, setelah membuka secara resmi Advokasi Pembangunan Berwawasan anti Narkoba di aulah kantor camat tanjung beringgin.
Serdang Bedagai, Beritalima.com- Banyak hal yang harus ditingkatkan dan ditindak lanjuti dan banyak rangkaian kegiatan yang harus dilakukan, kalau tidak dilakukan dengan baik maka apa yang dikatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Indonesia tempat peredaran Narkoba yang luar biasa, begitu juga di Kecamatan Tanjung Beringin di delapan desa ini bakal tersebar Narkoba.
Hal ini dikatakan Sekdakab Serdang Bedagai, H Winarno, pada sosialisasi Advokasi pembangunan Berwawasan Anti Narkoba, di aula kantor Camat Tanjung Beingin, yang dihadiri Kepala desa, Sekretaris desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, se Kec.Tanjung Beringin, Kamis (16/2) yang diadakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kab Serdang Bedagai.
Kecamatan Tanjung Beringi, Kab Serdang Bedagai suatu wilayah yang dekat dengan wilayah lautan yang berbatasan dengan Selat Melaka, lautan bebas, sehingga 8 Desa di Kec.Tanjung Beringin suatu wilayah pintu masuk peredaran narkoba, ini perlu dintisipasi semua elemen masyarakat, terutama Kepala Desa dan aparat Desa serta BPD, LKMD, tokoh masyarakat, tokoh pemuda harus mengusir peredaran narkoba di Kecamatan Tanjung Beringin.
Senada juga dikatakan Camat Tanjung Beringin, Sudarno, Ssos, setelah membuka secara resmi Advokasi Pembangunan Berwawasan anti Narkoba, bahwa Kecamatan Tanjung Beringin, beberapa hari lalu di Desa Nagur terjadi suatu peristiwa penggrebekan sarang narkoba, sejak itu luar biasa antusia masyarakat untuk memerangi narkoba, oleh pihak Pemkab Serdang Bedagai terus melakukan berbagai kegiatan, seperti gotong royong, pengajian yang difokuskan di daerah lokasi peredaran narkoba.
“Dukungan untuk membersihkan peredaran narkoba juga disambut para remaja dengan membentuk berbagai lembaga, seperti Organisasi Telangkai dengan tujuan mengarahkan anak-anak terutama remaja dengan berbagai kegiatan belajar dan mengajar bahasa inggris, teater, kesenian dan Festival lagu melayu, ini akan terus berlanjut,” kata Sudarno.
Sementara itu dalam sesi tanya jawab memberikan masukan, seperti kepala Desa bagan Kuala, Syafril, mengatakan peredaran narkoba di desanya tidak begitu banyak, tetapi pemakai tetap ada, barang haram itu datang dari luar.
“Barang haram itu dijual ke desa kami, dan kami mengetahui itu pasti ada pemakainya dan kita sudah tahu, dan kita rangkul mereka dan mereka ingin juga pihak BNN melakukan sosialisasi dan bagaimana para pemakai bisa berhenti, mereka para pemakai narkoba mau melakukan dialog dengan BNN,” ungkap Syafril.
Begitu juga kata Kepala Desa Nagur Yahdi, peredaran narkoba kini sudah bergusur ke Dusun IV dan V, bahkan di depan rumahpun para penjual narkoba dan pemakai semakin banyak, banyak orang luar keluar masuk untuk membeli narkoba.
“Dulu sudah di grebek Kampung Baru tempat peredaran narkoba, kini sudah berubah tempat di dusun lainya, jadi kami mengharapkan supaya itu dilakukan penangkapan, karena kami tidak mampu,” kata Kades.(sug)