JAKARTA, Beritalima.com-
Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) menggelar pembekalan kebencanaan bagi media di gedung BNBP, Jalan Pramuka Jakarta Timur, Kamis (21/02/2019).
Kegiatan ini terlaksana sesuai dengan kesepakatan bersama antara Pimpinan Redaksi (Pimred) dan BNPB sewaktu acara ulang tahun BNPB di gedung Pusat Pendididkan dan Latihan (Pusdiklat) BNPB di Sentul (25/01/2019) lalu. Acara ini juga dihadiri oleh para pakar bencana dari BPPT, BMKG, dan LIPI dan sekaligus menjadi nara sumber tentang kebencanaan.
Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, selama ia menjabat Kepala BNPB kegiatan pembekalan kebencanaan bagi media merupakan kali pertama dilaksanakan. Pada kesempatan itu, BNPB membuka sebuah program tentang pemberian informasi atau data-data peristiwa yang terjadi.
“Peran media sangat besar, dengan keterbukaan informasi berhubungan dan akses yang sangat luas kepada media yang berhubungan dengan kebencanaan, maka media adalah ujung tombak dari bangsa kita untuk bisa mengurangi resiko bancana,” Letjen Doni Monardo.
Kepala BNPB menjelaskan, bencana banyak memakan korban. Selama 10 tahun terakhir di Indonesia lebih dari 11 Ribu jiwa menjadi korban bencana dengab presentase yang paling besar karena gempa dan tsunami di susul dengan longsor.
“BNPB tidak bisa sendirian perlu bantuan dari media sebagai ujung tombak untuk memberikan edukasi, menginggatkan masyarakat kita untuk siap menghadapai bencana alam,”ujar Letjen Doni Monardo
Dalam kegiatan itu, BNPB memperkenalkan aplikasi yang bernama INARISK. Aplikasi ini berkolaboarsi dengan Kementerian, dan Lembaga yang berkaitan dengan penanggulangan bencana di indonesia.
“Aplikasi ini bermanfaat sebagai sarana edukasi untuk memahami tingkat resiko bencana disuatu tempat, sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tersebut,” terang Ridwan Yunus Direktorat Pengurangan Resiko Bencana BNPB.
Penulis : Ilham