Oleh M.Mufti Mubarok, Direktur LeSuRe
Bila melihat banyaknya hasil survey diatas yang muncul mendekati pilpres mirip pilkada DKI waktu itu. maka ada beberapa kejanggalan dan kecurigaan tentang hasil survey diatas:
1. Metode kuno: Metode survey masih kuantitatif konvensional artinya unt memotret 185.000.000 pemilih hanya di ambil sampling 1.200 calon pemilih. Sampling ini tidak akurat dan sangat tidak mencerminkan sampling dalam survey. 1.200 itu sama dengan 0.000006 persen padahal survey yang valid mestinya sampling maksimal 5 persen sekitar dengan 9.250.000 sampling dengan margin eror 4 persen . Kalau saplingnya 0.00006 maka.margin errornya bisa 50.persen lebih . Jadi tidak akurat.
2.Survey dipaksakan: Metode survey yang memaksa responden untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang sudah di setting dan dikasih souvenir sudah tidak akurat lagi.
3. Survey ada sponsornya
Survey konvensional selama ini kalau tidak ada dana/sponsor tidak akan jalan. Jadi jelas siapa sponsornya.
4. Dikondisikan dan kerjasama antar lembaga survey
Hampir dapat di pastikan bahwa survey konvensional merupakan survey yang dikondisikan alias masing masing lembaga survey saling kerjasama soal sampling dan hasil survey
5. Petugas Lapangan kurang akurat
Para petugas survey yang dilapangan kurang akurat karena tidak terkontrol langsung oleh perumus dan koordinator survey.
6. Quisioner dikondisikan Quisioner survey konvensional sudah di kondisikan unt pihak tertentu.
7.Aviliasi pihak tentetu
Biasanya Pemilik lembaga survey sudah beraviliasi pada kekuasaan.
Kesimpulan
Bila melihat selisi elektabiltas antar lembaga survey dari 14 persen smp 23 persen unt 01 dan 02 maka bisa diduga semua lembaga survey diatas tidak valid alasannya semua lembaga survey diatas dalam pilkada DKI sama memenangkan Ahok di 60 persen an dan hasilnya gagal semua surveynya,Anies yang menang.
Sekarang pilpres juga semua memenangkan 01 diatas 55 sampai 60 persen.
Data pilpres 2014 selisihnya 5 persen an dan dan hasil survey LeSuRe dengan metode yang modern selisihnya elektabiltas antara 01 dan 02 hanya 2-3 persen bahkan sekarang sudah hampir drow.
Demikian analisis ini unt membantah dan membongkar praktik survey konvensional.
Salam.
Surabaya,18 Maret 2019
M.Mufti Mubarok. Lembaga Survey Regional (LeSuRe)