TULUNGAGUNG, beritalima.com- Sebelumnya Tombak Kanjeng Kyai Upas berada di Griya Ndalem Kanjengan, Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung. Namun, mulai Tahun 2016 disimpan di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Tulungagung.
Kini, dengan dibelinya Griya Ndalem Kanjengan oleh Pemkab Tulungagung pada 29 Agustus 2022 lalu, secara resmi digunakan kembali sebagai tempat penyimpanan pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung Bambang Ermawan mengatakan bahwa, hari ini merupakan prosesi boyongan Tombak Kyai Upas di pendopo Griya Ndalem Kanjengan. Selasa, (8/11/2022) malam.
“Tanah dan bangunan ini merupakan tempat asli penyimpanan pusaka Kanjeng Tombak Kyai Upas, juga sebagai tempat bersejarah peninggalan leluhur yang digunakan prosesi jamasan yang dilakukan setiap tahun,” Kata Bambang.
Menambahkan, jamasan dilaksanakan setiap Bulan Suro semenjak Adipati Ngrowo ke-4 tahun 1824 oleh Raden Mas Tumenggung Pringgo Diningrat sebagai pewaris Tombak Pusaka Kyai Upas dari Mataram ke kadipaten Ngrowo.
Menurutnya, sejak diserahkan dari pewaris pusaka tersebut kepada Pemerintah Daerah Tulungagung pada tahun 2016 dan sampai saat ini, tempat penyimpanan pusaka beserta perlengkapan lainnya masih dititipkan di area kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
“Selain sebagai aset Pemkab Tulungagung, nantinya Pendopo Griya Ndalem Kanjengan digunakan sebagai tempat penyimpanan pusaka beserta perlengkapannya, prosesi jamasan, juga sebagai tempat destinasi wisata religi,” ujar Bambang.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo juga menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya prosesi boyongan Pusaka Kanjeng Tombak Kyai Upas. Bupati mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Tulungagung, keluarga Pringgo Kusuman, Forkopimda dan seluruh OPD lingkup Pemkab Tulungagung yang hadir dalam acara.
“Alhamdulillah malam ini kita dapat melaksanakan prosesi boyongan pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas dengan lancar,” ucap Maryoto Birowo.
Lanjutnya, Bupati mengajak masyarakat Tulungagung untuk bersama merawat dan menjaga Griya Ndalem Kanjengan Kepatihan, agar tempat tersebut bisa menjadi icon di Kabupaten Tulungagung dan sebagai sarana wisata religi yang berada di tengah kota Tulungagung.
Pihaknya, apresiasinya kepada semua pihak yang telah bersama-sama telah membantu dalam proses pembelian, pelepasan hak atas tanah dan bangunan Griya Ndalem Kanjengan, sehingga dapat mengembalikan Tombak Kanjeng Kyai Upas ke tempat semula dari ahli waris pusaka sebelumnya.
“Saya berharap, semoga kedepannya Kabupaten Tulungagung yang tercinta ini bisa lebih baik lagi aman dalam mewujudkan Kabupaten Tulungagung yang responsif, aman, makmur, Ayem Tentrem Mulyo lan Tinoto,” harapnya.
Lebih lanjut, paparnya, ini sekaligus merupakan kado Kabupaten Tulungagung yang saat ini tengah memperingati hari jadinya yang Ke-817.
“Ini merupakan kado Hari Jadi Kabupaten Tulungagung yang ke-817 tahun 2022 bahwa, kita sudah memiliki kembali asal sejarah yang berada di tengah kota ini. Sekali lagi saya mengajak bersama untuk berdoa memohon kepada yang Maha Kuasa, agar kita semua dijauhkan dari segala mara bahaya serta semakin sejahtera,” pungkasnya. (Dst).