SURABAYA, beritalima.com | Suasana duka masih menyelimuti rumah di Jojoran 3A Blok 2 Nomor 2B Surabaya, saat BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) hadir Selasa (18/8/2020) malam. Rumah ini telah ditinggal pergi selamanya oleh Mahendra Wicaksono bersama istri dan dua anaknya, yang semuanya meninggal dunia karena mobil yang dikendarai bertabrakan dengan kereta api (KA) di perlintasan KA wilayah Desa Gilang, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Senin (17/8/2020) siang.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah ini,” ucap Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Madura, Dhyah Swasti Kusumawardhani, di rumah duka, Selasa (18/8/2020) malam. “Semoga almarhum dan almarhumah beserta dua anaknya yang meninggal dunia diterima di sisiNya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran,” lanjutnya.
Dhyah juga mengatakan, maksud kehadirannya di samping itu juga untuk menyampaikan hak santunan Jaminan Kematian almarhum Mahendra Wicaksono selaku peserta BPJAMSOSTEK yang tercatat di Kantor Cabang Madura. Santunan JKM sebesar Rp 42 juta itu segera diberikan kepada ahli warisnya.
“Santunan yang segera kami berikan memang tak sebanding dengan hilangnya nyawa. Namun, kami berharap santunan tersebut bisa membantu meringankan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan,” tambahnya. “Ini bukti negara hadir di saat masyarakat mendapat musibah,” imbuhnya pula.
Dhyah menjelaskan, almarhum Mahendra Wicaksono semasa hidupnya bekerja sebagai Tenaga Harian Lepas di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan yang terlindungi program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Di hari libur kerja itu, Mahendra Wicaksono (39) bersama istrinya, Nina Pramudianasari (38), dan 3 anaknya, Ardian (8), Azam (4), serta Abizal (3), bepergian dengan mengendarai mobil Toyota Kijang LGX Nopol L 1197 KA. Nahasnya, sekitar pukul 13.00, saat mobil melintas perlintasan KA di wilayah Desa Gilang, Kecamatan Taman, Sidoarjo, bersamaan itu KA Sritanjung jurusan Surabaya – Yogyakarta lewat.
Tabrakan pun tak terelakan. Mobil yang dikemudikan Mahendra terpental dan terseret sejauh sekitar 27 meter. Mahendra dan Nina serta Azam meninggal di tempat kejadian. Sedangkan dua anak yang lain, Ardian dan Abizal, luka berat. Semuanya segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, RS Siti Khodijah Sidoarjo. Namun, sesampai di rumah sakit, Abizal menyusul meninggal dunia, sehingga tinggal Ardian yang masih dalam perawatan rumah sakit.
“Musibah bisa terjadi pada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Oleh karena itu, kami berharap pada para pemberi kerja dan pekerja untuk melindungi diri dengan jaminan sosial ketenagakerjaan,” ucap Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Madura ini. (Ganefo)