TORAJA UTARA, beritalima.com – Badan Inspektorat Kabupaten Toraja Utara terhitung sejak hari ini, Rabu (7/2/2018) mengumpulkan sekolah sebanyak 266 sekolah dari SD dan SMP, 31OPD,111 Lembang/Lurah, 21 Kecamatan dan 26 Puskesmas.
Tujuannya, segenap instansi dan sekolah dikumpulkan terkait adanya pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK ) soal penggunaan keuangan tahun 2017 kemaren.
Kerja keras yang dilakukan oleh Inspektorat dengan jumlah instansi serta sekolah yang harus diperiksa sementara Badan ini hanya didukung 14 editor yang ada.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Inspektorat Kabupaten Toraja Utara, Hendrik L. Simak, Rabu (7/2/2018) saat memberikan keterangan persnya diruang kerjanya mengungkapkan, beban kerja Badan ini tidak sebanding dengan jumlah personil yang ada saat ini.
“Namun kami tetap kerja maksimal dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat, kendati personil yang ada terbatas saat ini,” jelas mantan birokrasi dari Sulawesi Tengah itu.
Sekolah, OPD, Lembang/Lurah, Kecamatan dan Puskesmas pihaknya kumpulkan di kantor mereka, setelah adanya pihak BPK berencana turun langsung mengaudit penggunaan keuangan mereka 2017 kemaren.
“Ini dilakukan guna merepiyu ulang soal penggunaan keuangan setiap intansi itu, serta memeriksa ulang soal ketertiban laporan keuangan dan ketertiban administrasi mereka,” ungkap Hendrik.
Tahun kemaren, laporan keuangan Lembang/Desa, bendara dari beberapa Lembang/Desa hanya membawa laporan penggunaan dana Lembang berbentuk laporan ‘mentah’ serta perlu dibenahi sebelum diperiksa BPK, seperti yang diungkapkan oleh Hendrik. (Gede Siwa).
Keterangan foto : Kepala Inspektorat Kabupaten Toraja Utara, Hendrik L. Simak. SE.