PONOROGO, beritalima.com- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya, Jawa Timur, menemukan beberapa makanan yang ada di pasar Legi Ponorogo, mengandung bahan berbahaya. Hal ini diketahui, setelah dilakukan uji laboratorium, ada yang positif mengandung formalin, borak dan roda min.
Setidaknya, 40 sample makanan yang diuji BPOM di Pasar Legi Ponorogo, Kamis 28 Juli 2016. Dari jumlah itu, tiga sample positif mengandung boraq, satu sample mengandung formalin dan satu sample positif mengandung pewarna.
“Dari sample yang masuk, ada yang mengandung boraq, formalin maupun pewarna,” kata Umi barokah, staf bidang sertifikasi dan layanan informasi konsumen, balai besar BPOM Surabaya, kepada wartawan, Kamis 28 Juli 2016.
Menurutnya lagi, tiga sample yang mengandung boraq yakni kerupuk puli, kerupuk rambak dan janggelan. Sementara yang mengandung bahan pewarna yakni kerupuk. Sedangkan yang mengandung formalin, yakni ikan asin.
“Untuk yang mengandung formalin, sebenarnya tidak hanya ikan kering saja. Tapi juga mie matang. “Cuma di Ponorogo mie matang di jual pada malam hari. Tapi saya pastikan untuk mie di Jawa Timur semua mengandung formalin,” tandasnya.
Sebenarnya, papar Umi, bahan-bahan yang membahayaakan tersebut tidak langsung berakibat buruk. Karena memang mengakumulasi akibatnya.
Biasanya, akumulasi waktu sampai 15 – 25 tahun.
“Jadi sampai ada anak-anak gagal ginjal karena sering makan makanan yang mengandung berpengawet,” terangnya.
Untuk diketahui, sebenarnya bahan berbahaya ini sudah dilarang pemerintah sejak tahun 1989. Namun pedagang maupun pembuat seperti tidak mau tahu. (Dibyo)