Oleh:
DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Terpetik berita yang sedang menghebohkan di masyarakat bahwa ratusan anak indonesia dirawat karena Sakit Gagal Ginjal Akut secara massal karena meminum obat penurun deman panas yskni sirup Parscetamol dan sejalan dengan itu di Afrika bagian Barat Negara Gambia memakan 66 anak msti karena minum obat Paracetamol,saat ini balai POM RI sedang meneliti unsur apa yang terkandung didalam paracetamol sirup menyebabkan kematian anak atau merusak ginjal secara massa,dan sudah mulai mengadakan tindakan pen cegahan terhadap jenis jenis obat Paracetamol.
Gagal ginjal akut atau acute kidney injury adalah kondisi ketika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa terjadi akibat gangguan aliran darah ke ginjal, gangguan di ginjal, atau penyumbatan di saluran urine. Gagal ginjal akut harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan ginjal permanen.
Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun terjadi peningkatan terutama dalam dua bulan terakhir. Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.Seiring dengan peningkatan tersebut, Kemenkes meminta orang tua untuk tidak panik, tenang namun selalu waspada. Terutama apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti ada diare, mual ,muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
GEJALA GAGAL GINJAL:
1. Jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang
2. Pembengkakan di tungkai (edema) akibat penumpukan cairan
3. Sesak napa & Tubuh mudah lelah
4. Gangguan irama jantung
5. Nyeri atau sensasi tertekan di dada
6. Napas berbau tidak sedap
7. Ruam atau rasa gatal di kulit
8. Hilang nafsu makan & Mual dan muntah
9. Demam & Sakit di perut dan punggung
10. Tremor di tangan
11. Nyeri atau pembengkakan di sendi
12. Kejang & Koma
PENYEBAB GAGAL GINJAL
1. Kehilangan darah atau cairan akibat perdarahan, dehidrasi berat, atau diare berat
2. Operasi
3. Sepsis atau syok anafilaktik
4. Penyakit hati, seperti sirosis hati
5. Penyakit jantung, seperti gagal jantung atau serangan jantung
6. Luka bakar berat
7. Efek samping obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, atau obat antihipertensi
8. Kerusakan di ginjal
9. Glomerulonefritis atau pielonefritis, yaitu peradangan pada saringan di ginjal
10. Rhabdomyolisis, yaitu kerusakan serat-serat otot
11. Penumpukan kolesterol yang menyumbat aliran darah ke ginjal
12. Penggumpalan darah di pembuluh darah vena dan arteri di ginjal
13. Skleroderma, yaitu kelompok penyakit yang menyerang kulit dan jaringan ikat
14. Sindrom hemolitik uremik, yaitu penyakit akibat sel darah merah yang pecah atau rusak
15. Sindrom tumor lisis, yaitu hancurnya sel-sel tumor yang berakibat pada lepasnya racun ke dalam darah sehingga menyebabkan kerusakan ginjal
16. Efek samping obat, seperti antibiotik aminoglikosida, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan obat kemoterapi
17. Penggunaan cairan kontras, yaitu cairan yang digunakan pada pemeriksaan foto Rontgen atau CT scan
18. Infeksi yang berat, seperti penyakit Weil karena leptospirosis
19. Paparan racun atau logam berat
20. Konsumsi minuman beralkohol dan penggunaan kokain
21. Penyumbatan di saluran urine
22. Sumbatan di saluran urine, termasuk di pelvis ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra, dapat menyebabkan cairan kembali ke ginjal. Kondisi ini bisa merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal akut.
Beberapa penyakit yang dapat menyumbat saluran urine adalah:
1. Batu ginjal
2. Tumor di saluran kemih, ginjal, atau organ yang ada disekitar ginjal
3. Pembesaran prostat
4. Perlengketan saluran kemih akibat jaringan parut
5. Gangguan saraf di kandung kemih (neurogenic bladder)
6. Efek samping operasi di panggul
7. Trombosis di pembuluh darah vena ginjal
PERMASALAHAN
Berbagai sirup Paracetamol diuji di BalaibPOMRI terntata menfandung !. ETHYLENE GLIKOL 2. DIETHYLENE GLYCOOL & ETHYLENE GLIKOL BUTYL ETHER bermasalah karena kandungan melampaui dosis yg di5entukan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi tiga zat kimia berbahaya (ethylene glycol/EG, diethylene glycol/DEG, dan ethyleneglycol butyl ether/EGBE) pada tubuh pasien yang terkena gangguan ginjal akut.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan ketiga bahan kimia tersebut diduga menjadi pemicu puluhan kasus gangguan ginjal akut yang ditemukan di Gambia, Afrika Tengah. Untuk itu, Kemenkes telah menyetop sementara penjualan dan penggunaan obat dalam bentuk cair atau sirup demi menyelamatkan anak.berdasarkan BBC.com, Kemenkes telah mengambil obat jenis sirup dari rumah pasien balita yang terkena gangguan ginjal akut. Hasilnya, ada beberapa jenis obat sirup yang digunakan oleh pasien terbukti memiliki zat kimia ED, DEG, EGBE yang seharusnya tidak ada atau sangat sedikit kadarnya di dalam obat-obat sirup tersebut
FAKTOR RESIKO SBB:
1. Lansia (di atas 65 tahun)
2. Tekanan darah terlalu rendah/hipotensi
3. Sepsis
4. Kekurangan cairan/hipovolemia, termasuk kesulitan untuk konsumsi cairan untuk mencukupi kebutuhan cairan harian
5. Penyakit ginjal kronis
6. Penyakit pembuluh darah
7. Penyakit kronis lain, khususnya jantung, hati, kencing manis/diabetes
8. Penggunaan obat-obatan nefrotoksik (obat yang beracun untuk ginjal)
DIAGNOSA PENUNJANG
1. Tes darah, untuk mengukur kadar kreatinin dan ureum yang meningkat pada gagal ginjal akut, serta untuk mengukur laju filtrasi glomerulus (glomerular fitration rate) guna menilai tingkat keparahan gagal ginjal akut
2. Tes urine, untuk mengukur kadar elektrolit dalam urine dan mengukur volume urine yang keluar
3. Pemindaian dengan USG, CT scan, atau MRI, untuk melihat kondisi ginjal, serta mendeteksi tumor atau penyumbatan di saluran kemih atau pembuluh darah ke ginjal
4. Biopsi ginjal, untuk mendeteksi gangguan di jaringan ginjal
PENGOBATAN GAGAL GI JAL
1. Pengaturan pola makan, yaitu dengan membatasi konsumsi makanan tinggi garam dan kalium selama proses penyembuhan ginjal
2. Pemberian obat-obatan, seperti obat yang dapat menyeimbangkan kadar elektrolit di dalam darah dan obat diuretik untuk mengeluarkan kelebihan cairan
3. Antibiotik suntik, untuk mengobati gagal ginjal yang disebabkan oleh infeksi bakteri
4. Cuci darah, bila kerusakan ginjal yang dialami pasien cukup parah
KOMPLIKASI GAGAL GINJAL
1. Tingginya kadar asam dalam darah (asidosis metabolik)
2. Ketidakseimbangan elektrolit
3. Penumpukan cairan di dalam paru-paru (edema paru)
4. Penyakit jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, aritmia, atau henti jantung
5. Gangguan di sistem pencernaan, termasuk perdarahan saluran cerna
6. Kerusakan ginjal yang bersifat permanen
7. Tingginya kadar kalium di dalam darah (hiperkalemia)
8. Koma akibat penumpukan ureum
PENCEGAHAN
1. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
2. Membatasi asupan garam dan gula
3. Menjaga berat badan ideal
4. Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal
5. Minum air putih yang cukup
6. Membatasi konsumsi obat pereda nyeri
7. Berhenti merokok
8. Membatasi konsumsi minuman beralkohol
9. Mengelola stres dengan baik
10. Berolahraga secara teratur
11. Menjalani pemeriksaan prostat secara rutin, terutama bagi pria yang berusia lebih dari 60 tahun
12. Tidak menahan buang air kecil, untuk mencegah infeksi saluran kemih berulang yang dapat berujung t pada infeksi ginjal
Demikian laporan pandan mata yang sedang diisukan di masyarakat seka4ang srmoga bisa menjadi pandangsn terhadap penangan kasus gagal ginjal akut di kalangan anak anak.
RobertoNews1608《21.10.22(20.00)》
• Praktisi Dokter& Penukis Ilmu Kesehatan