Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Sugianto, S.Sos yang diwakili Wakil Komandan Brigif-1 Mar Letkol Marinir Dede Harsana, secara resmi membuka Latihan Dalam Dinas (LDD) Senjata Mesin Ringan (SMR), di lapangan apel Brigif-1 Mar Gedangan, Sidoarjo, Senin (10/10/2016).
Pada Latihan Dalam Dinas ini, diikuti 120 prajurit Brigif-1 Mar sebagai pelaku yang terdiri dari 40 prajurit dari tiap-tiap Batalyon di jajaran Brigif-1 Mar, serta 10 prajurit sebagai pendukung/pelatih, yang dimulai dari tanggal 10 sampai dengan 14 Oktober 2016.
Dalam amanatnya, Komandan Brigif-1 Mar yang dibacakan Wadan Brigif-1 Mar mengatakan, kegiatan Latihan Dalam Dinas ini pada dasarnya merupakan sebagian dari pada latihan-latihan lainnya, dimana terdapat tujuan maupun sasaran dalam pelaksanaannya. Pada LDD ini terdapat materi yang dilatihkan seperti mengenal teknik berbagai jenis Senjata Mesin Ringan, Drill-drill senjata serta aplikasi/menembak basah sehingga nantinya dapat meningkatkan kemampuan serta keterampilan bagi prajurit.
Selain itu juga, lanjutnya, untuk menguji setiap kemampuan materialnya yaitu senjata mesin ringan yang ada di Brigade Infanteri-1 Marinir. Dalam latihan ini juga dituntut kemampuan perorangan sesuai jabatan serta organisasi yang ada, sehingga profesionalisme perorangan dalam tanggung jawabnya dapat teruji,”ujarnya.
“Sebagai pasukan pendarat, keberadaan Senjata Mesin Ringan (SMR) sangat berperan penting, karena di awal pendaratan kita membangun kekuatan dari nol, sehingga membutuhkan daya tembak yang sangat tinggi sebelum senjata-senjata bantuan lainnya beroperasi, untuk memenuhi daya tembak tersebut salah satunya adalah senjata-senjata kelompok yaitu SMR. Hal ini yang membedakan orgas dasar kita berbeda dengan Satuan tempur lainnya, untuk itu seluruh peserta latihan harus menyadari betapa pentingnya SMR ini bagi kita khususnya Korps Marinir sebagai pasukan pendarat. SMR merupakan senjata yang sangat handal dan telah teruji daya tembaknya diberbagai operasi yang telah dilaksanakan, tetapi tanpa pengawak dengan profesional, maka kehandalan senjata ini tidak akan ada artinya,”tegasnya.
Diakhir amanatnya, Komandan Brigif-1 Mar memberikan penekanan kepada seluruh pelaku, agar memanfaatkan dengan sebaik-baiknya moment pelatihan ini, serap ilmu dan kuasai materi yang nantinya disampaikan sehingga dapat memahami serta mampu mengaplikasikan dalam latihan-latihan berikutnya, karena ke depannya kita dituntut untuk selalu waspada dari berbagai ancaman yang sewaktu-waktu dapat datang dari mana saja dan kapan saja serta mempersiapkan diri untuk penugasan berikutnya, baik penugasan di dalam maupun luar Negeri.