MADIUN, beritalima.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, melaksanakan Bhakti Sosial Terpadu (BST) Ke-142, di Desa Balerejo Kecamatan Kebonsari, Selasa 9 Agustus 2016.
Dengan begitu, kegiatan yang dilaksanakan sejak 16 tahun yang lalu itu, sudah menjejalah 142 desa diantara 196 desa yang ada di Kabupaten Madiun.
Selain melakukan kegiatan kerja bhakti pengaspalan jalan, berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam BST diantaranya olahraga bola volly, sarasehan bersama masyarakat, mengunjungi warga kurang mampu atau yang sedang sakit, pasar murah, pelayanan administrasi (KTP, KK, SIUP, Legalisir Ijasah, SIM dll), pendaftaran TKI keluar negeri, pendaftaran transmigrasi, pelayanan kesehatan gratis dan pemeriksaan kesehatan ternak dan inseminasi Buatan (IB).
Selain diikuti oleh jajaran Forkopimda dan kepala SKPD, kegiatan ini juga melibatkan Tim Penggerak PKK dengan melakukan aksi Posyandu, pelatihan membuat kue dan membuat ketrampilan serta lainnya yang berhubungan dengan kegiatan positif kaum hawa.
Bupati Madiun, HMuhtarom, mengatakan, kegiatan BST yang diselenggarakaan Pemkab Madiun ini pada dasarnya bertujuan untuk melestarikan budaya nenek moyang bangsa Indonesia. Yaitu berupa budaya gotong royong.
“Banyak hal dapat dipetik dalam kegiatan gotong royong. Salah satunya adalah untuk menjalin silaturahmi antara Pemkab Madiun dengan masyarakat. Dan dalam hal membangun, kita tidak boleh berfikir serba pemerintah. Karena memang dana yang ada di pemerintah terbatas. Untuk itu kita harus berusaha mengumpulkan swadaya masyarakat dan bergotong royong agar menjadi ringan,” kata Bupati Madiun, H Muhtarom, ketika melakukan sarasehan dengan warga.
Tahun ini, lanjutnya, musim penghujan sedikit lebih lama dari tahun sebelumnya. Kondisi seperti ini tentunya menjadi permasalahan tersendiri bagi petani. Baik itu masalah air, pupuk dan hama tanaman. Terkait masalah pupuk, menurutnya, kondisi persediaan pupuk sampai dengan bulan Juli 2016 masih aman. Yakni sebanyak 13.575 ton untuk MK 2.
“Kalau di lapangan terjadi adanya kelangkaan pupuk, dapat dipastikan ada yang salah dalam pengelolaannya. Saya ingatkan agar distributor tidak main-main karena akan berurusan dengan aparat penegak hukum,” tandasnya.
Sementara itu terkait dengan serangan hama tanaman, saat ini penyakit tanaman yang sering menyerang tanaman padi adalah wereng batang coklat, busuk leher, kresek, penggerek batang, beluk dan tikus.
“Apabila ada gejala tanaman padi kita mendapat serangan hama seperti tersebut diatas, hendaknya petani segera lapor ke kelompoknya dan akan diteruskan ke PPL untuk diadakan pemberantasan. Dan pemerintah akan membantu obat-obatan,” imbaunya.
Disisi lain, kata H Muhtarom, pada saat musim penghujan seperti ini, ada kemungkinan juga munculnya serangan nyamuk demam berdarah. Karena itu, bupati meminta masyarakat untuk waspada.
“Apabila ada anggota keluarga kita mengalami gejala panas tinggi hendaknya segera dibawa ke dokter atau Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Karena serangan nyamuk demam berdarah itu sangat berbahaya. Kalau terlambat mendapat pertolongan bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian. Laksanakan program 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) untuk pemberantasan nyamuk demam berdarah,” himbaunya lagi.
Dan yang tidak kalah penting, lanjut H Muhtarom, yakni masalah Narkoba. Karena Narkoba merupakan musuh bersama. “Bahayanya bisa menghacurkan masa depan bangsa dan negara kita. Siapapun yang terkena akan katagihan dan sudah tidak bisa lagi berfikir sehat,” terangnya.
Dalam kegiatan BST ini, Bupati Madiun bersama Wakil Bupati Madiun H Iswanto, juga menyerahkan bantuan alat sekolah untuk 10 siswa SD/MI, 5 siswa SMP/MTs, 50 paket sembako, bantuan alat kursi roda untuk penyandang cacat dan menyerahkan sertifikat tanah milik masyarakat.
Tak hanya itu. Saat melaksanakan BST di Desa Balerejo ini, bupati juga memberikan bantuan berupa kambing 7 ekor, traficount, aspal 25 drum, tempat sampah terpisah, pemasangan meter listrik jalan umum, bibit tanaman buah, sayuran, keyboard, modal UMKM, Werreless (pengeras Suara), lapangan tenis meja, mesin jahit serta pengeras suara untuk tempat ibadah. (Humas & Protokol Setda Kabupaten Madiun/Editor Dibyo)