JAWA TIMUR, beritalima.com – Anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) harus memainkan peran sebagai supporting suami supaya bekerja secara profesional dan kompeten.
Hal itu ditegaskan Dra Hj Nina Soekarwo, MSi yang akrab disapa Bude Karwo selaku Penasehat Dharma Wanita Persatuan provinsi Jatim pada Halal Bihalal DWP Prov Jatim, di Ruang Graha Wicaksana Praja Kantor Gubernur Jatim Lt-8 Jl Pahlawan no 110 Surabaya, Jum’at (22/7).
Menurutnya, DWP dalam menjalankan fungsinya harus berdasarkan pada visinya, yaitu, menjadi organisasi istri Aparatur Sipil Negara yang bersatu dan mandiri. Harus disadari bahwa kaum perempuan tidak akan mendapat penghargaan jika kaum perempuan itu sendiri tidak berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kualitas diri/ potensi dirinya, sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan melalui karya yang nyata.
Namun sebagai perempuan harus ingat, bahwa sehebat apa-pun kiprah seorang perempuan di bidang sosial kemasyarakatan, seyogyanya tetap menghormati suaminya sebagai kepala keluarga. Kaum perempuan harus menjunjung tinggi apresiasi yang telah diberikan suami yang sudah memberikan ijin untuk aktif dalam organisasi Dharma Wanita Persatuan, berkarier, ataupun dan kegiatan sosial lainnya. Karena harus diingat suami adalah pemimpin dalam keluarga.
DWP sudah melaksanakan berbagai upaya untuk mensejahterakan anggota maupun masyarakat sekitarnya. Tentunya hal ini menunjukkan eksistensi DWP dan memberi warna bagi keberadaan isteri ASN di lingkungan Pemprov Jatim. Setidaknya dapat memberikan sumbangsih dalam pembangunan dan menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan dapat terlaksana dengan sukses dengan berbagai penghargaan dari Pusat berkat dukungan dan partisipasi aktif DWP, terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan. Hal itu berkat peran wanita sebagai isteri dalam memberikan motivasi pada suaminya sebagai aparatur agar dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai amanah.
Organisasi DWP sebagai organisasi wadah bergabungnya isteri ASN, memberikan dukungan dan komitmen penuh terhadap pemerintah dengan berperan aktif membantu suksesnya program-program kemasyarakatan.
Dalam kesempatan itu Sekda Prov Jatim Dr H Akhmad Soekardi, MM mengatakan, makna dari Idul Fitri bukan baju barunya atau makanan yang disiapkan untuk menyambut tamu, tapi yang lebih penting keta’atan dan keimanan pada Allah yang seharusnya tambah meningkat setelah digembleng selama bulan suci Ramadhan sebulan penuh.
Di bulan Syawal ini, ibu-ibu sudah seharusnya merubah sikap dan perilaku, harus bisa memberikan perhatian dan kasih sayang pada suaminya full day, any time, baik awal bulan, tanggung bulan ataupun akhir bulan, lakukan semua kewajiban dengan enjoy dan ikhlas. Mungkin dulu ibu-ibu anggota Dharma Wanita Persatuan hanya awal bulan saja memberikan senyum pada suaminya, tapi kalau sudah akhir bulan ‘tiada senyum bagimu’.
Bagi ibu-ibu yang berkarier, kata nya, harus bersyukur karena diberi peluang oleh suaminya untuk berkarya di luar rumah. Tapi harus ingat top manager dalam rumah tangga adalah suami. Ibu-ibu perannya sangat penting dalam mendidik putera-puterinya, guna membentuk keluarga harmonis dan berkualitas. Karena sosok seorang ibu adalah pendidik utama dan pertama dalam keluarga. Maka dari itu, harus dijaga keseimbangan dalam mengatur waktunya untuk karier dan tanggung jawab sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Sekda mengakui, DWP selama ini telah menunjukkan peran dan pengabdiannya dalam membantu tugas suami di berbagai bidang, tanpa meninggalkan tugas mulianya di lingkup domestik sebagai ibu rumah tangga. Selain aktif di organisasi, bahkan ada yang membantu perekonomian keluarga. Hal itu luar biasa, dan patut diberikan apresiasi.
Program kegiatan yang selama ini telah dilakukan diantaranya adalah memberikan berbagai pelatihan dan ketrampilan. Hal itu disamping dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga/ anggotanya, serta masyarakat. “Dengan adanya berbagai pelatihan yang sudah dilaksanakan selama ini, anggota DWP tidak hanya menjadi wanita dan ibu rumah tangga yang cerdas, tetapi juga wanita yang berdaya, sehingga patut menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya.
Melalui pendidikan, wanita dapat meningkatkan potensi dirinya. Oleh karena itu jangan pernah bosan untuk terus belajar dan belajar melalui berbagai pelatihan dan seminar yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Timur maupun Setda. Ke depan saya harapkan Dharma Wanita Persatuan semakin mampu mengambil peran dalam membantu tugas suami sebagai aparatur pemerintah mengatasi berbagai permasalahan pembangunan dan kemasyarakatan di Jawa Timur ini.
Dalam rangkaian acara DWP menggelar seminar “Merajut Mimpi Setelah Lulus SMA“ dengan nara sumber Dr Agnes Tuti Rumiati (Sekretaris ITS Surabaya) dan Dr Soekardo (Kepala Disnakertransduk Provinsi Jatim). Tujuannya memberikan tambahan wawasan yang sangat bermanfaat bagi orang tua agar bisa memberikan masukan sekaligus motivasi bagi putera-puterinya yang masih sekolah SMA untuk menentukan pilihan yang tepat demi masa depannya, melanjutkan pendidikan atau bekerja. Jika memilih untuk bekerja, sudah barang tentu putera-puteri kita harus diarahkan untuk menyiapkan diri jauh sebelumnya, karena untuk mampu bersaing dalam bursa kerja harus memiliki skill lebih.
Ditambahkan, pertumbuhan anak-anak yang baik, tidak hanya fisik tapi juga mental dan intelektual. Proses pertumbuhan anak bukan hanya proses pertumbuhan tetapi proses tumbuh kembangnya. Maka, pendidikan pra sekolah yang dikelola dan dinaungi oleh DPD GOPTKI Provinsi Jawa Timur perannya sangat penting bagi masyarakat guna menghadapi tantangan kedepan.
Oleh karena itu, GOPTKI harus menjadi organisasi yang profesional, mandiri dan berdedikasi. Berdayakan segala potensi yang ada, serta pupuk semangat persatuan dan kesatuan melanjutkan pembanguan khususnya pendidikan anak usia dini, dengan memberikan lingkungan ramah anak dan pendidikan yang berkualitas bagi anak.
Sementara Ketua DWP Provinsi Jatim Hj Chairani Yuliati Akhmad Sukardi, S.Sos menyatakan terima aksih atas dukungan DWP Kab/ Kota dalam ikut menaggulangi kantung-kantung kemiskinan, di daerah Situbondo, Bondowoso dan Sampang. Sehingga sekarang kesejahteraan masyarakatnya sudah semakin meningkat. (Humas Setdaprov. Jatim Sil/ Foto : Rizal + Erwin).