SURABAYA, beritalima.com – Keluarga merupakan lingkungan proses pembelajaran pertama dan utama. Dari keluarga inilah diciptakan asih asah dan asuh, proses yang membentuk karakteristik anak adalah keluarga terutama ibu.
“Untuk itu ketahanan keluarga melalui penguatan agama dan budaya sangat penting untuk memfilter budaya asing yang mengglobal. Karena di era global tidak bisa membatasi informasi dan komunikasi”.
Hal itu ditegaskan Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP Dra Hj Nina Soekarwo, MSi pada Resepsi Hari Ulang Tahun Ke-17 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jatim, di ruang rapat Graha Wicaksana Praja, Kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan no 110 Surabaya, Selasa (13/11)
Menurutnya, keluarga sebagai komunitas pertama sejak usia dini belajar konsep baik/buruk, benar/ salah, pantas/ tidak pantas. Artinya, didalam keluargalah seseorang belajar tata nilai dan norma. Selain itu, keluarga merupakan pilar pembangunan bangsa, dan tumpuan untuk menumbuh-kembangkan dan menyalurkan setiap potensi setiap anggota keluarganya.
Secara internal DWP perlu terus meningkatkan potensinya. Selama ini DWP Provinsi Jatim sudah banyak yang dilakukan, tapi jangan pernah berhenti untuk terus meningkatkan potensi diri anggotanya melalui berbagai program kegiatan. Selain itu, penguatan kelembagaan organisasi harus mampu merespon tantangan permasalahan yang terjadi akibat perubahan yang terjadi baik lokal, nasional maupun global.
Tema HUT ke-17 DWP “Penguatan kualitas isteri ASN menuju ketahanan keluarga” ini sangat relevan dengan kondisi sekarang ini. Sebagai isteri ASN perlu mengembangkan diri dengan beraktivitas dalam organisasi DWP dan mengembangkan wawasan.
Ada degradasi moralitas, maka ketahanan keluarga sangat penting untuk mengembalikan kemunduran moral. Perkembangan science dan teknologi membawa dampak luar biasa baik positif maupun negatif. “Oleh karena itu kita harus bisa menjadi sahabat sekaligus menjadi ibu bagi anak-anak. Kita didik dengan pendekatan agama, dari ke hati/ persuasif dan adat istiadat. Saya yakin akan kembali ke jati diri masyarakat Indonesia yang berbudaya santun,” ujarnya
Potensi anggota DWP se Jatim 218.171 orang. Jumlah tersebut merupakan potensi yang sangat besar dalam membantu program pemerintah, karena masih banyak program pemerintah yang perlu didukung, baik di bidang pendidikan, eksehatan dan social kemasyarakatan.
Salah satu upaya pemerintah yang perlu didukung DWP dalam menyikapitantangan global adalah upaya untuk menjaga ketahanan ekonomi. Ditengah membanjirnya produk impor yang masuk ke Jatim. Salah satu upaya untuk menyelamatkan produk bangsa sendiri, bisa memberi pemahaman kepada seluruh anggota agar mencintai dan membeli barang-barang produk anak bangsa sendiri. “Dimulai dari diri sendiri dan seluruh anggota menggunakan produk local,” himbaunya
Dalam kesempatan itu Gubernur Jatim Dr H Soekarwo selaku Penasehat DWP Provinsi Jatim mengakui, perempuan sudah berbuat banyak dalam pembangunan daerah. Perempuan bukan tiyang wingking, tapi subyek pembangunan bersama laki-laki.
Kekuatan organisasi terletak pada etika birokrasi. Yang mewarnai leadership adalah seorang isteri. Peran suami sebagai ASN dipengaruhi isteri. Sebagian keputusan yang dihasilkan pemerintah merupakan support dari isteri,tapi sebaliknya jika ada kekeliruan terjadi juga pengaruh dari isteri. Kodrati perempuan adalah kelembutan Lirih Luruh Lurus
ASN terdiri dari dua macam yaitu PNS dan Pegawai Pemerinrah dengan Perjanjian Kerja (P3K). jika birokrasi kekurangan tenaga yang kompeten dan profesional bisa mengambil P3K , keduanya statusnya sama-sama ASN.
Dalam rangka demokrasi seperti itu, maka isteri PNS maupun P3K harus menjadi orang pertama yang paling dekat dengan SKPD dirumah dekat, di lingkungan dekat, berarti memberi masukan (entry Point) terhadap share, termasuk pendekatan dari kondrati perempuan yang lebih berperasaan daripada rasio, karena laki-laki lebih rasio perempuan melekatkan hatinya. “Balance/ keseimbangan antara hati/ perasaan – rasio inilah yang mengasilkan keputusan yang baik,”.
Isteri ASN sebagai pendamping harus memberikan dukungan penuh kepada suami dengan terus meningkatkan kapasitasnya melalui pendidikan karena Perempuan penting perannya sebagai mesin pembangunan
Sebelumnya, Ketua DWP Provinsi Jatim Hj. Chairani Yuliati Akhmad Sukardi, S.Sos membacakan sambutan tertulis Ketua Umum DWP Pusat Ny. Wien Ritola Tasmaya menyampaikan, sebagai salah satu organisasi masyarakat perempuan terbesar di Indonesia sudah selayaknya DWP mengambil peran strategis dan berperan aktif dalam konstelasi pembangunan nasional.
“Potensi DWP mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai kecamatan dan kelurahan sudah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan untuk memberikan kontribusi penuh dalam menyukseskan program nasional,” katanya.
Ia juga mengajak seluruh DWP untuk melangkah kedepan dengan kekuatan penuh, karena masih banyak masalah secara nasional yang perlu diselesaikan oleh kaum perempuan, dan hendaknya kaum perempuan selalu kritis dalam melihat isu-isu yang berkembang dalam masyarakat dan memberikan kontribusi penuh dalam penyelesaian masalah bangsa secara antisipatif.
“Kita tidak bisa tinggal diam melihat kemerosotan moral yang terjadi saat ini, seperti kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak dan termasuk juga banyak sekali kekerasan seksual terjadi terhadap anak-anak dibawah umur. Hal tersebut menjadikan kita semua menyadari bahwa peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga merupakan salah satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut,” katanya.
Rangkaian acara HUT dilakukan pemotongan tumpeng oleh Bude Karwo diserahkan kepada Ketua DWP Prov Jatim disaksikan Wakil Gubernur Gus Ipul, Hj Fatma Saifullah Yusuf, Sekda Prov Jatim, dan mantan Ketua DWP Provinsi Jatim Ny H Purmiasih Rasiyo, MM dan Ny Hj Bambang Kusbandono, serta 450 anggota DWP se Jatim, dan organisasi wanita di Jatim. Kemudian dilanjutkan Seminar kepribadian dan public speaking dari Unervitas Negeri Malang, serta penyuluhan bahaya narkoba dari BNN.(**).