PASURUAN, beritalima.com – Berbagai pemikiran lahir dari para kyai dan ulama saat merumuskan terbentuknya republik ini, salah satunya soal harmonisasi dalam keberagaman. Untuk itu, nilai-nilai harmonisasi melalui sikap saling toleransi antar umat beragama agar terus terjaga dan terjalin.
Pesan tersebut disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo saat membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVII Tahun 2017 tingkat Provinsi Jatim di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kab. Pasuruan, Senin (2/10) malam.
Para kyai dan ulama ini, menurut Gubernur Jatim, tidak hanya mengamalkan ukhuwah islamiyah, tapi juga ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah basyariah (persaudaraan kemanusiaan). Pikiran yang sudah mendunia ini lahir salah satunya dari kyai dan ulama Jatim yakni Kyai Hasyim Azhari. “Beliau meletakkan harmoni sosial, tidak ada konsep membangun kebersamaan dan harmoni sosial selengkap itu,” kata Pakde Karwo, sapaan lekatnya.
Ditambahkan, nilai-nilai harmonisasi juga tercermin dalam tema MTQ kali ini yaitu ‘Memperkokoh Harmoni Sosial dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia’. Tema ini terinspirasi dari pemikiran para kyai dan ulama. “Mereka melakukan kompromi agar republik yang mayoritas islam ini punya hubungan sosial yang beragam ditampung di dalam satu wadah yakni NKRI,” kata Pakde Karwo.
Sejak dulu, lanjutnya, di negara ini telah bertemu berbagai budaya mulai budaya islam dan budaya lainnya. Namun, beragam budaya tersebut tidak berbenturan, karena yang baik diteruskan dan yang buruk ditinggalkan. Konsep ini kemudian meletakkan pandangan tidak ada negara di dunia ini yang dibangun berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, selain Indonesia. “Ini hanya ada di Indonesia dan yang memberikan kontribusi ini adalah para kyai dan ulama,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Dalam kesempatan yang sama, Pakde mengajak masyarakat untuk bersyukur atas terselenggaranya MTQ ini sebagai bagian dari syiar islam. Menurutnya, syiar ini dalam rangka terus menyuburkan islam yang punya ciri khas yakni islam nusantara. Islam nusantara ini menampung berbagai kultur yang ada di negeri ini. “Islam nusantara luar biasa, rahmatan lil alamin,” ungkapnya.
Di akhir, Pakde berpesan pada masyarakat untuk terus menyukseskan penyelenggaraan acara ini. “Tolong banjiri penyelenggaraan ini. Semakin banyak yang hadir doa yang dipanjatkan akan tembus ke atas langit,” pesannya.
Sebelumnya, Bupati Pasuruan H.M. Irsyad Yusuf menyampaikan rasa terimakasih atas ditunjuknya Kab. Pasuruan sebagai tuan rumah penyelengaraan MTQ tahun ini. Sebagai tuan rumah, Kab. Pasuruan akan berusaha maksimal menyukseskan penyelenggaraan acara ini. “Selamat datang kepada seluruh kafilah, semoga melalui kegiatan ini dapat menyuburkan dakwah Islam melalui ayat suci Al Qur’an,” katanya.
Sementara itu Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jatim, Drs. H. Samsul Bahri, M.Ag mengatakan penyelenggaraan MTQ kali ini telah memanfaatkan teknologi informasi mulai pendaftaran hingga penyelenggaraan. Selain itu, dalam penilaian senantiasa mengedepankan obyektifitas dari dewan hakim.
Acara MTQ XXVII Prov. Jatim Tahun 2017 ini dilaksanakan mulai tanggal 1–8 Oktober 2017. Beberapa cabang yang dilombakan pada MTQ kali ini adalah Tilawah Al Qur’an, Hifzh Al Qur’an, Tafsir Al Qur’an, Fahmil Al Qur’an, Syahril Qur’an, Khatil Qur’an, serta Musabaqoh Makalah Al Quran. Tercatat ada 38 kafilah dari 38 kab/kota di Jatim yang mengikuti MTQ kali ini, diantaranya terdiri dari 1.132 peserta dan 117 dewan hakim.
Selain lomba, MTQ kali ini juga dimeriahkan dengan pawai ta’aruf dan pameran produk unggulan di kawasan wisata religi Masjid Muhammad Cheng Ho, Pandaan. Dalam pembukaan, piala bergilir Juara MTQ XXVI Tahun 2016 yakni Kab. Gresik diserahkan Bupati Gresik kepada ketua penyelenggara MTQ XXVII.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, dan Forkopimda di lingkungan Prov. Jatim. Juga beberapa bupati/walikota seperti Walikota Madiun, Bupati Madiun, Walikota Pasuruan, Bupati Situbondo, dan Walikota Mojokerto. (rr)