Buka Rakor PKH , Wagub Jatim Ajak Penyuluh Perhatikan Dua Hal Dasar

  • Whatsapp
Wagub Jatim Saifullah Yusuf di dampingi Kepala Dinas Sosial serta team PKH foto bersama di acara Rakor Program Keluarga Harapan Tingkat Provinsi Tahun 2017 di Hotel Sinar 1 Juanda

SIDOARJO, beritalima.com – Penyuluh Program Keluarga Harapan (PKH) harus memperhatikan dua hal yaitu infrastruktur dasar dan pelayanan dasar kepada masyarakat. Indikator kesejahteraan masyarakat bisa dilihat dari infrastruktur dasar yaitu kondisi rumah maupun sanitasi airnya.
Hal tersebut disampaikan Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat membuka Rakor PKH Jatim tahun 2017 di Hotel Sinar, Sidoarjo, Rabu (23/8).
Dalam hal menciptakan rumah yang layak huni, ujarnya, Pemprov Jatim telah bekerjasama dengan KODAM V Brawijaya membangun rumah tidak layak huni (RTLH) di seluruh Kabko se Jatim. Dalam kurun waktu 2009 – 2017 telah sukses membangun 108 ribu lebih RTLH di seluruh Jatim. “Hal hal seperti dinding bolong, kondisi tempat tidur juga harus menjadi perhatian PKH. Tanpa memperhatikan infrastruktur dasar tersebut maka kesejahteraan tidak akan bisa meningkat,” ungkapnya.
Setelah itu, kondisi sanitasi air juga turut diperhatikan. Apabila sanitasi air tidak memadai, maka tidak akan tercipta masyarakat yang sehat. Kunci sukses kelaurga bisa sehat adalah tersedianya air bersih untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari. “Hal itu harus diperhatikan benar karena menjadi bagian dalam meningkatkan kesehatan dan secara tidak langsung mengurangi angka kemiskinan,” ungguhnya.
Kemudian, PKH juga harus memperhatikan pelayanan dasar yang diterima oleh masyarakat. Salah satunya fasilitas kesehatan dan pendidikan apa sudah diperoleh dengan baik. Selama ini, pemerintah sudah memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Namun demikian, masih belum banyak yang memanfaatkan karena berbagai hal. “Oleh sebab itu, agar pelayanan dasar tersebut bisa tersampaikan kepada lapisan masyarakat paling bawah, para penyuluh harus bekerja lebih keras. Harus ada inovasi maupun formula baru agar pendidikan maupun fasilitas kesehatan yang layak bisa dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya.
Ciptakan Jatim ADEM
PKH harus ikut menciptakan kondisi Jatim ADEM. Yang dimaksud Jatim ADEM adalah Aman, Demokratis, Ekonomi berkeadilan dan Membahagiakan warganya.
Gus Ipul menjelaskan, aman artinya angka kriminalitas rendah, jumlah konflik bisa diminimalisasi, keluhan investor kecil dan tidak banyak komplain warga negara terhadap persoalan keamanan.“Dengan terciptanya keamanan menjadi bagian penting dalam proses pembangunan. Tanpa rasa aman, maka proses pembangunan akan tersendat, “ tuturnya.
Selanjutnya, demokratis bermakna masyarakat berdasarkan pada sistem nilai yang mengedepankan kebaikan bersama.”Demokrasi jangan sampai membawa pesan caci maki maupun pecah belah kesatuan, tapi harus membawa hal baik agar bisa semakin maju, “ ungkapnya.
Kemudian, ekonomi ekonomi berkeadilan yang tidak hanya tumbuh tinggi, tapi juga diikuti dengan distribusi kesejahteraan secara merata.. Jangan sampai perekonomian tumbuh secara inklusif karena dipengaruhi beberapa orang, tapi juga harus merata. “Prinsipnya, pengusaha yang besar dijaga, yang menengah difasilitasi dan yang kecil kita bela khususnya UMKM. Dibela yang dimaksud adalah dengan memberikan regulasi dan policy yang membangun sehingga sektor UMKM bisa terus eksis,” lanjutnya.
Berikutnya, apabila sudah tercipta masyarakat yang adem, demokratis dan ekonomi berkeadilan maka selanjutnya bisa mewujudkan masyarakat yang bahagia. (humaspemprovJatim/tra/ft:deny)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *