Sam Aliano Beri Nama Lukisan Indonesia Bersatu

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Sam Aliano, Ketua Pengusaha Indonesia Muda merasa bangga menjadi Warga Negara Indonesia dan merasa bangga juga membeli lukisan sejarah Indonesia, yang berisi 7 presiden dalam satu lukisan.
Dalam lukisan yang bersejarah itu, ia menilai hanya satu saja yang berada di Indonesia. Dan lukisannya pun memiliki sertifikat dan jaminan di bank. Bahkan dalam pengamatannya, ia mengatakan bahwa lukisan itu dibuatnya tidak muda dan memakan waktu lama.
Kendati demikian menurutnya, lukisan itu bukan saja indah dan cantik dilihatnya tapi ada makna tersendiri dalam hatinya. Dan lukisan itu untuk seluruh Indonesia, oleh karena itu dari tujuh presiden yang berbeda politik dilukis dalam satu lukisan. Hal ini menggambarkan satu rumah atau satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Dengan situasi yang memanas ini ungkapnya, sesuai yang diharapkan rakyat Indonesia. Lukisan ini diberi nama ‘Lukisan Indonesia Bersatu’, karena rakyat Indonesia ingin damai dan sejahtera. Dan rakyat Indonesia tidak bisa hidup sejahtera jikalau banhsa Indonesia tidak aman.
“Rakyat Indonesia tidak bersatu kalau hati kita tidak damai. Saya sebagai warga turunan, ingin sampaikan jangan mau kalah dengan saya. Biar anda lebih nasionalisme dan gengsi menjaga persatuan republik Indonesia,” tandas Sam Aliano kepada beritalima.com, Rabu (23/8/2017) di Jakarta.
Lebih lanjut ditegaskan Sam Aliano kepada beritalima.com, bahwa bangsa Indonesia memiliki hak dan kewajiban. Hak itu di negara aman, damai, dan sejahtera. Sedangkan kewajiban bangsa Indonesia, menjaga kesatuan bangsa Indonesia dari segala perpecahan.
“Menjaga kesatuan bangsa Indonesia dari perpecahan antar umat beragama, menjaga kesatuan bangsa Indonesia dari perpecahan para politisi, dan menjaga kesatuan bangsa Indonesia dari perpecahan masyarakat pada umumnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Sam Aliano menghadiri pameran dan lelang lukisan tunggal karya Toink Alam yang di gelar Gaido Communication, Sabtu (19/8/2017) lalu di Grand Cempaka Hotel dengan tema “Salam Kebangsaan Adiluhung Budaya Nuswantoro”. Pameran yang digelar Gaido Communication, selama satu bulan yakni 14 Agustus sampai 13 September.
Pada kesempatan itu, hadir seniman/magician Master Linbad, mantan Wakapolda Sumbar Kombes Pol. Sucipto, dan Direktur Operasional Grand Cempaka Jakarta Ahmad Mustofa. Juga hadir sejumlah selebriti Tanah Air, seperti Ratna Listi, Deden Bagaskara (pemain sinetron, produser), dan Isdaryanto (produser/sutradara/IKJ).
CEO Gaido Communication Dean Desvi mengatakan, melalui event ini, Gaido Communication mencoba mempertemukan keturunan kerajaan/kesultanan Nusantara, anak cucu keturunan tujuh Presiden RI, keturunan para tokoh nasional dan tentunya para pecinta seni budaya.
Dean menambahkan Gaido Communication, sebagai sebuah entitas yang bertekad untuk selalu mengabdi pada negeri dengan bangga menghadirkan sang pelukis yang menjadi pemersatu tujuh Presiden dalam sebuah lukisan. Inilah sebuah masterpiece lukisan yang menggambarkan tujuh Presiden RI mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo bersama-sama menunggangi kuda dengan latarbelakang para raja, sultan dan para pahlawan bangsa.
“Inilah yang akan tercatat dalam sejarah dunia sebagai yang pertama di Indonesia bahkan di dunia, pameran lukisan para presiden bahwa siapapun presidennya, siapapun raja dan sultannya, kita harus akui bahwa merekalah yang telah memimpin dan mempersatukan bangsa dan Negara ini,” kata Dean.
Pada acara pembukaan pameran dan lelang tersebut, lukisan Toink Alam ditawar Rp 350 juta. “Lelang lukisan Salam Kebangsaan malam ini penawaran tertingg Rp 350 juta. Penawar tertinggi tersebut adalah Bendahara Umum Partai Idaman Syam Aliano. Lelang masih akan terus berlanjut sampai 13 September 2017,” tutur Dean.
Direktur Operasional PT Jakarta Tourisindo, Ahmad Mustofa menyampaikan, manajemen hotel Grand Cempaka, sangat mengapresiasi atas kegiatan pameran lukisan yang digelar di hotel ini. Apalagi pameran ini mampu menghadirkan romansa masa silam hingga era kekikinian yang dibalut dalam sentuhan dan goresan warna yang begitu kuat dan mampu menggugah rasa kebangsaan segenap elemen masyarakat yang dibingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika.
“Ini event pameran lukisan yang sangat luar biasa, bahkan di luar pakem yang ada, dan masyarakat pun bisa menikmatinya selama sebulan penuh. Semoga acara ini tidak saja menggugah rasa kebangsaan kita, tapi juga mampu mendorong kemajuan dunia pariwisata, seni dan budaya di tengah hingar bingar modernisasi,” kata Ahmad.
Selama pameran berlangsung, sejumlah sponsor menyediakan hadiah, di antaranya berupa voucher haji khusus senilai Rp5 juta dan voucher umrah senilai Rp1 juta, totalnya sebesar Rp2 miliar yang dipersembahkan oleh Gaido Travel & Tours. Ada pula voucher makan di Banten Resto dengan total senilai Rp50 juta. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *