BONDOWOSO, beritalima.com – Buku berjudul Jangan Panggil Aku Macam-Macam adalah buku terbaru karya Mohammad Hairul, guru penulis asal Bondowoso, Jawa Timur.
Sebelumnya ia menuliskan buku berjudul Bukan Guru Kebetulan, dan Setan Jenius; Kumpulan Provokasi Pendidikan. Buku Jangan Panggil Aku Macam-Macam diterbitkan oleh Intishar Publishing, Kebumen, Jawa Tengah. Buku ini mulanya adalah tesis Hairul saat menyelesaikan S2.
“Buku ini semacam alih wahana dari bentuk karya tulis ilmiah menjadi bentuk buku”, ungkap Hairul di kediamannya daerah Sekarputih, Bondowoso pada Kamis (17/7/2019).
Tema besar buku ini adalah budaya sekolah, yaitu tentang praktik perang julukan yang terjadi antara guru dan siswa. Teori yang digunakan adalah teori stigma, pemberian julukan jelek dalam interaksi guru dan siswa di sekolah.
Buku ini adalah bukti bahwa sangat banyak objek kajian yang bisa dilakukan guru sebagai peneliti di sekolah.
“Di buku ini saya memadukan antara teori stigma sebagai kajian psikologi sosial dengan kajian semantik-etnografis dalam lingkup sosiologi dan antropologi pendidikan” Ungkap Hairul yang juga merupakan Guru di SMPN 1 Klabang, Bondowoso.
Buku ini penting di tengah maraknya praktik perundungan bahkan kekerasan di sekolah. Bahwa segala perilaku dan bahasa yang digunakan guru di sekolah haruslah edukatif.
“Sekolah adalah surga, kurikulum adalah kurma, guru adalah zam-zam, siswa adalah Safa dan Marwa” ungkap Hairul.
Sementara itu salah satu pembaca buku tersebut Wiwied Ayuwandira, yang juga berprofesi sebagai guru menyampaikan kesannya tentang buku Jangan Panggil Aku Macam-Macam.
“Buku ini unik. Membahas hal yang begitu dekat dengan keseharian, namun ternyata bisa diulas sedemikian detail dan mendalam. Recomended banget deh pokoknya bagi yang peduli terhadap pendidikan ramah anak.” pungkasnya. (*/Rois)