Kepala Divisi Regional Bulog Jatim, Witono, menegaskan hal itu di kantornya, Rabu, 15 Juni 2016. Dia menuturkan, menapaki bulan Puasa dan Lebaran, harga kebutuhan pokok berpotensi naik. Untuk menahan laju kenaikan harga, salah satu upaya yang dilakukan adalah optimalisasi pendistribusian raskin/rastra.
Sampai 14 Juni 2016, Bulog Divre Jatim mendistribusikan raskin/rastra bukan hanya untuk bulan Juni safe, namun juga alokasi bulan Juli di beberapa daerah kabupaten/kota.
Darah yang sudah mulai menyalurkan alokasi bulan Juli dan capaiannya 116.67%, antara lain Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Ponorogo.
Daerah yang pendistribusiannya sudah mencapai 100% antara lain Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Bondowoso.
Upate penerima raskin (RTS-PM) di Jawa Timur sejumlah 2.857.469 RTS-PM, dan penyalurannya sebesar 42.862 ton setiap bulan, tersebar di 8.506 titik distribusi. RTS-PM menerima 15 kg per bulan dengan harga tebus Rp.1.600,-/kg.
Upaya Iain untuk menahan laju kenaikan harga, yakni mengadakan Operasi Pasar, baik berupa Operasi Pasar Bantuan Ongkos Angkut, Operasi Pasar CBP, Operasi Pasar Mandiri, dan pasar murah.
Operasi pasar ini telah dilaksanakan di seluruh wilayah di Jawa Timur. Operasi pasar tersebut dilakukan secara menetap di titik-titik pasar, kantor divre, atau mobile seperti di rusun-rusun, dan sebagainya.
Operasi pasar dan pasar murah untuk berbagai komoditas pangan pokok mulai menunjukkan hasilnya yang ditandai dengan trend menurunnya harga-harga tersebut.
Penurunan paling besar dialami oleh komoditas bawang merah, yakni 22,46 %, dari harga rata-rata Rp 34.406 menjadi Rp 26.679. Untuk komoditas lain juga mengalami penurunan pada kisaran 1-2%.
Penurunan harga yang terjadi sebelum dan sesudah 0P untuk komoditas lain, yakni bawang putih 7,51 %, terigu 0,32 %, gula pasir 0,74 %, dan minyak goreng curah 1,03 %. (Ganefo)