HALTIM,beritaLima,com – Untuk menggenjod Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) diberbagai sektor 2021 ini, Direktur Utama Drs, Abd. Rasid Musa dan Dewan Direksi serta karyawan dan karyawati Badan usaha milik daerah (BUMD) PD. Perdana Cipta Mandiri (PCM) Haltim.
Gelar rapat umum bersama pemerintah daerah sebagai pemegang saham dan dewan pengawasan pada, 16/04/2021 kemarin, diruang aula penginapan samada Kota Maba, “Rapat umum yang dimaksud adalah dalam rangka penyampaian laporan pertanggung jawaban kegiatan dan anggaran 2020 serta pembahasan pengesahan rencana kegiatan dan rencana anggaran 2021
Dalam rapat tersebut, dihadiri langsung oleh bupati Ubaid Yakub dan wakil Bupati Anjas Taher sekaligus membuka rapat secara resmi, dalam sambutan bupati Ubaid Yakub mengucapkan terimakasih kepada piminan direksi dan direktur utama atas sebuah kegiatan dan pencapaian 2020.
Ubaid Yakub juga berharap agar BUMD PD. Perdana Cipta Mandiri dapat mendukung visi – misi pemerintah baru yang dipimpinya bersama Anjas Taher untuk memanfaatkan peluang diberbagai sektor agar dapat menggenjot PAD Haltim tahun ini dan kedepanya, ada tol laut yang hadir di haltim tapi kemudian pulang kosong, “Ini juga harus menjadi perhatian kita untuk memanfaatkan hasil alam yang ada di haltim” kata Ubaid.
Saat sambutan Direktur Utama Drs, Abd. Rasid Musa menyampaikan bahwa, Berdasarkan laporan keuangan BUMD pada 2020 lalu, membuka keuntungan sebesar Rp, 5.033.724.234, laba tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 15 persen dibanding dengan laba 2019, penurunan laba bersih tersebut juga berpengaruh terhadap setoran BUMD untuk PAD Pemda Haltim, untuk 2021 PAD yang disetorkan sebesar Rp, 2.768.548.329.
Saat dikonfirmasi, Kepada wartawan Direktur Utama Drs, Abd. Rasid Musa mengatakan “Penurunan laba tersebut sebagai akibat adanya penurunan produksi tambang PT. Antam Tbk UNIT P. Pakal, hal ini dikarenakan pendapatan terbesar dari usaha yang dilaksanakan oleh BUMD lebih dari 80% dari usaha jasa tambang P. Pakal, Sedangkan untuk bidang usaha lain, khususnya untuk produksi beras relatif stabil, masih jauh dari target juga karena produksi gabah petani juga mengalami penurunan sehingga terjadi kompetisi dalam memperebutkan gabah hasil petani subaim,” ungkapnya.
Lanjut Rasid ” Terkait dengan sumbangan PAD dari BUMD, bahwa tahun ke – 2 kami sudah bisa menyetor PAD secara kumulatif sampai tahun 2020 sudah mencapai Rp, 15.205.561.935 dengan rincian, pada tahun 2013 sebesar Rp, 500.000.000, pada tahun 2014 sebesar Rp,500.000.000, tahun 2015 sebesar Rp, 1.000. 000. 000, tahun 2016 dan 2017 sebesar Rp, 2.621. 418. 649, tahun 2018 sebesar Rp, 1.764.534.241 dan sementara pada 2019 naik menjadi Rp, 3.776 .940. 691, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan hingga Rp, 3.286.561.357, penurunan 15 persen dari tahun 2019,” ungkapnya [Epok/DN]