Bung Karno Ingin Dimakamkan Di Batu Tulis Bogor

  • Whatsapp

Oleh : Kang Dedy
Redaktur Daerah
Beritalima.com

Presiden Republik Indonesia pertama Dr.Ir.H.Soekarno, dengan berkobar-kobar berpidato di depan rakyat Indonesia, “Bangsa yang besar, adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”

Memiliki makna yang sangat dalam, agar bangsa ini, belajar untuk menghargai jasa para pahlawannya,
Bung Karno, sebagai bapak pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pemimpin Besar Revolusi, mampu menjadi singa mimbar yang tiada taranya, suaranya yang tegas dan bermakna, mampu membangkitkan gelora nasionalisme yang tinggi, sehingga bangsa Indonesia yang baru merdeka, ditinggikan derajatnya, agar dapat sejajar dengan bangsa manapun di dunia

Namun sungguh menyedihkan, diakhir hidupnya, Bung Karno mendapat perlakuan tidak adil dari Penguasa Orde Baru, hanya permintaan kecil saja tidak dikabulkan, sebelum wafat Bung Karno pernah berpesan, “Aku ingin beristirahat dibawah pohon yang rindang, dikelilingi pemandangan yang indah, disebelah sungai dengan air yang bening, aku ingin berbaring diantara perbukitan dan ketenangan, hanya keindahan dari negara yang aku cintai, dan kesederhanaan sebagaimana aku hadir, aku berharap rumah terakhirku dingin, dipegunungan daerah Priangan yang subur di Batu Tulis Bogor, dimana aku bertemu pertama kali dengan petani Marhaen,” pesan Bung Karno

Namun ketika Bung Karno, Sang Proklamator itu wafat, pada 21 Juni 1970, beliau dimakamkan dekat makam ibunya di Blitar, Jawa Timur, lokasi pemakaman di Blitar ini, merupakan keputusan Pemerintah Orde Baru, dibawah perintah Presiden Soeharto, mungkin ini sejarah yang hampir terlupakan, dan dianggap biasa oleh kebanyakan orang, namun tidak biasa bagi Kang Dedy, selaku putra bangsa Indonesia, wasiat almarhum Bung Karno, harus direalisasikan, yaitu memindahkan makam Bung Karno dari Blitar, ke Batu Tulis Bogor

Dalam perjalanan ziarah ke makam Bung Karno, Minggu, 10 Maret 2013 silam, Kang Dedy bersimpuh disamping makam Bung Karno, di Blitar, sambil berdoa dan berjanji dalam hati kepada Bung Karno, “Bapak, suatu hari nanti, bila Tuhan mengizinkan aku memimpin negeri ini, aku akan segera mewujudkan wasiat bapak, dan memindahkan makam bapak ke daerah pegunungan yang sejuk di Priangan, yakni Batu Tulis Bogor, “Tapi mungkinkah ini terjadi ?”

Masih segar dalam ingatanku, kehadiran Bung Karno bersama Ibu Negara Fatmawati, dalam mimpiku 3 Februari 2001 lalu, Bung Karno memberikan tongkat emas komando kepadaku, ini pertanda ajaib bagiku, untuk menunaikan amanah Bung Karno, untuk kejayaan Indonesia

Hal ini merupakan rahasia Tuhan, walaupun aku hanyalah rakyat biasa, namun aku ingin belajar menghargai jasa Bung Karno selaku Pahlawan Nasional, yang telah membawa bangsa Indonesia, menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. (dr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *