BONDOWOSO, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan merealisasikan pupuk gratis untuk para petani tembakau bertempat di pendopo Kecamatan Wringin jum’at (13/06/25).
Penyerahan pupuk gratis secara simbolik diserahkan langsung oleh Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid kepada perwakilan kelompok tani yang ada di wilayah wringin.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Hendrik Widotono menyampaikan dalam laporan bahwa. Sebanyak 130 ton pupuk gratis akan disebarkan di sembilan kecamatan yang mencakup 54 Desa di Bondowoso.
“Pendistribusian nanti dibagi menjadi empat kali dan dimulai hari ini untuk wilayah kecamatan Wringin dan Pakem,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan.
Hendrik menambahkan bahwa program pupuk gratis ini merupakan komitmen janji politik pasangan Bupati dan wakil Bupati ‘Rahmad’ saat pencalonannya.
“Alhamdulillah walaupun ditengah keterbatasan anggaran pemkab Bondowoso masih bisa merealisasikan pupuk gratis tahun ini,” jelasnya.
Meski demikian, keterbatasan anggaran menjadi tantangan dalam pelaksanaannya. Dikarenakan tahun ini ada pengurangan anggaran dari pusat.
“Kami sebenarnya membutuhkan anggaran sekitar Rp30 miliar untuk mencukupi kebutuhan pupuk di seluruh wilayah petani tembakau di Bondowoso. Namun, untuk tahun ini baru bisa dialokasikan sekitar Rp2 miliar,” Imbuhnya.
Sementara itu Bupati Bondowoso Abdul Hamid dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemberian pupuk gratis untuk petani tembakau merupakan komitmen politik yang harus ditepati.
“Walaupun tidak semua petani tembakau yang mendapatkan pupuk gratis tahun ini, paling tidak ini sedikit mengurangi beban petani tembakau yang berskala kecil,” ucapnya.
Ia menambahkan, meski alokasi belum maksimal, pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk terus memperluas cakupan bantuan ke depannya.
“Semoga pada tahun anggaran berikutnya, alokasi dana untuk pupuk bisa ditingkatkan agar lebih banyak petani yang menerima manfaat,” harap Bupati.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat petani yang selama ini menghadapi kesulitan akses terhadap pupuk non bersubsidi. (*/Rois)

