JAILOLO, beritalima.com – Pembangunan galangan kapal di Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut), yang sudah dilakukan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dan pihak investor dari Spanyol sejak tahun 2017, dan mulai eksen pada Juli 2018 (bulan ini).
Bentuk keseriusannya, sudah dilakukan rapat bersama pihak investor dari Spanyol dan Bupati Halbar Danny Missy, yang didampingi tim teknis yang dipimpin langsung Kepala Disperindagkop dan UKM Halbar Martinus Djawa, bersama Kadis Perijinan Halbar Samsudin Senen, Kadis PU Halbar M. Yusup, dan Asisten II Setda Halbar Marcus Saleky, di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Kepala Disperindagkop dan UKM Halbar Martinus Djawa kepada beritalima, via Handphone, Kamis (5/7/2018), mengatakan, persiapan pembangunan proyek galangan kapal dan produksi alat transportasi laut khususnya (Specialty Boat) atas kerja sama antara Pemkab Halbar dan investor Spanyol, sudah dilakukan rapat kemarin membahas dan merampungkan terkait perijinan agar proyek dapat segera berjalan.
“Kemarin sudah pembahasan rencana pembangunan pabrik pembuatan kapal, sehingga bulan ini sudah dapat terlaksana,”ungkapnya.
Menurutnya, terobosan ini untuk percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Indonesia timur khususnya Kabupaten Halmahera Barat dan Maluku Utara. Sebab, Halbar adalah salah satu daerah yang dilirik pihak investor dalam mengembangkan pembangunan pabrik pembuatan kapal dan galangan kapal. Apalagi lahan untuk lokasi di Sidangoli sangat siap karena sudah lama disiapkan Pemkab, sehingga ketika investor akan membangun proyek sudah tidak lagi terhambat masalah lahan.
“Lahan galangan kapal sudah disiapkan Pemkab, sampai pada akses jalan masuk ke lokasi tersebut,”tandasnya.
Lanjut Martinus, investor yang tertarik mengalokasikan investasinya pada pembangunan galangan kapal, karena dinilai memiliki prospek. Walaupun demikian, belum mengetahui dana yang akan diinvestasikan oleh investor dalam pembangunannya.
Sebatas diketahui, Martinus Djawa menambahkan, fasilitas galangan kapal di Malut sudah lama dinantikan, terutama para pemilik kapal di daerah ini, baik kapal penumpang maupun kapal barang, karena selama ini jika mereka ingin melakukan perbaikan kapal harus ke Provinsi lain.
“Sesuai pendapat investor Spanyol galangan kapal ini masuk sentra Indonesia Timur. Itu artinya, proyek pengadaan bantuan kapal untuk masyarakat, misalnya kapal ikan tidak lagi memesannya dari luar daerah. Selain itu, juga akan menjadi sumber pendapatan daerah serta memberikan lapangan kerja bagi para pencari kerja di daerah ini,”pungkasnya. (Ay)