JAILOLO, beritalima.com – Bupati Halmahera Barat (Halbar) Danny Missy Dinilai Hilangkan Ruh event Festival Teluk Jailolo (FTJ). Karena agenda yang notabene mempromosikan daerah itu belakang berbalik fakta dari tujuannya.
Kalbi Rasid, yang merupakan penggagas Festival Teluk Jailolo (FTJ), Jumat (12/5/2017), mengatakan, dari berbagai kegiatan yang ditampilkan panitia dalam jadwal kegiatan sangat keluar dari semangat festival itu sendiri. Karena, Festival Kepulauan Rempah yang notabene mempromosikan Rempah-rempah masa lalu Halbar. Namun, yang memperoleh rekor muri adalah menari lalayon.
Anehnya, lanjut Kalbi, hadirnya FTJ dengan tampilan kegiatan tradisi India , bahkan acara pernikahan massal. Padahal, kedua kegiatan ini meski tidak dipromosikan sekalipun, para wisatawan sudah banyak melihat di daerah lain.
Lanjut Kalbi, FTJ saat di gelar awal tahun 2009, hanya dengan modal Rp 86 juta. Namun, cukup menarik perhatian wisatawan mancanegara hingga bisa menyelam melihat keindahan bawa laut teluk Jailolo, serta menyaksikan panorama mangrove Halbar.
Untuk itu, dirinya menilai FTJ ke 9, hanya sekedar menghabiskan uang rakyat. Karena, Anggara dari Halbar tetapi yang dipromosikan adalah budaya luar.
“Festival ini menggunakan uang dari Halbar. Maka itu harus mempromosikan apa yang ada di Halbar bukan mempromosikan apa yang punya orang lain,”tandasnya.
Ia berharap, panitia dapat mendesain sesuatu yang berbeda, yang belum dilakukan orang lain dengan tidak menghilangkan konsep dasar Festival. Agar, wisatawan mancanegara dapat melihat sesuatu yang unik ditampilkan Halmahera Barat sehingga berbondong-bondong mengunjungi.
Menurutnya, banyak dimiliki Halbar, berbeda dengan daerah lain. Seperti halnya tarian Sara Dabi-Dabi, dan jenis mangrove serta bawa laut Halbar sehingga icon itu seharusnya dapat ditampilkan lebih khusus, agar FTJ tidak dinilai oleh masyarakat hanya sekedar event berpotensi proyek. (ssd)
