JEMBER, beritalima.com | Bupati Jember H. Hendy Siswanto menyatakan, penanganan korupsi dapat dimulai dari lingkungan pendidikan.
Maka dari itu, untuk mencegahnya, salah satunya lewat cara edukasi dan sekaligus memerangi Pungutan Liar (Pungli).
“Guru-guru kan tidak mau ada pungli. Kita harus ingat, siswa di sekolah ada yang dari kalangan warga tidak mampu,” kata Bupati disela-sela sosialisasi Saber Pungli kepada kepala sekolah, Kamis (8/12/2022).
Bertempat di Aula PB Sudirman, menurut Bupati tujuan sosialisasi ini dalam rangka upaya preventif, serta memberantas praktek pungli di lingkungan pendidikan.
Sebab, muncul gejala maraknya pungli yang menyasar dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk siswa miskin.
Inspektur Pemkab Jember, Ratno Cahyadi Sembodo menyampaikan, para kepala sekolah diminta turut proaktif berpartisipasi memerangi pungli dengan cara melapor.
Supaya penindakan secara hukum oleh Saber Pungli semakin menguat. “Kami melibatkan lebih dari 700 orang kepala-kepala sekolah. Terdiri atas 477 dari SD, 94 SMP Negeri, 129 SMP swasta, 18 SMA Negeri, 8 SMK Negeri, dan 50 orang dari Tim Saber Pungli,” ungkap Ratno.
Menurut Ratno, lingkungan pendidikan rawan terjadi pungli. Mengingat, di sana banyak sekali kucuran dana bansos. Semisal Program Indonesia Pintar (PIP) yang jumlah penerimanya mencapai ribuan siswa.
Penyampaian materi sosialisasi untuk mencegah dan memerangi praktek pungli disajikan oleh Tim Saber Pungli dari unsur kepolisian, kejaksaan, TNI, dan Inspektorat Jember. (Sug)