Jombang | beritalima.com – Bupati Jombang kunjungi galeri lukisan yang diselenggarakan Komunitas Pelukis (KOPI) Jombang dengan tema Ajeg Jejeg selama dua hari di aula Disdikbud Kabupaten Jombang, 26 – 30 Januari 2021 dengan menampilkan 35 karya lukis Jombang yang tergabung dalam komunitas pelukis tersebut.
Lukisan yang digelar di aula tersebut dalam rangka meramaikan pembukaan dan peresmian Galeri Cagar Budaya dan Gelar Potensi Budaya Kabupaten Jombang, Kamis (27/1/2022). Bupati Jombang, Hj. Munjidah Wahab sebelum mengisi acara utamanya, lebih dulu masuk ke galeri lukisan yang diselenggarakan Komunitas Pelukis Jombang.
Bupati diminta goresannya oleh Ketua Kopi Jombang, untuk menggoreskan tangannya pada kanvas yang disediakan. Lebih lanjut masuk ke ruang galeri untuk melihat beberapa aliran lukisan yang telah dipajang. Alhasil Bupati bisa berpose di depan mendiang ayahnya selaku pendiri NU.
Lebih jauh dari lukisan yang dipasang di galeri itu terdiri dari beberapa aliran lukisan namun dari pantauan media ini lebih banyak lukisan tentang ketokohan bahkan ada juga lukisan yang berjudul Masa Kecilku, dikaryakan Joko Priono, berukuran 140 x 180cm dengan media Oil On Canvas.
Dari penulis berita di acara pameran lukisan ini, sedikit menghimpun referensi tentang lukisan dari beberapa sumber bahwa seni lukis merupakan ekspresi untuk mengungkapkan sesuatu baik untuk diri sendiri maupun yang lain bahkan sebagai simbol kritik yang dibarengi dengan estetika hidup. Meskipun sebagai cabang dari seni rupa, siapapun bisa mengekspresikan lewat lukisan baik pemula maupun yang sudah kawakan.
Banyak aliran lukisan yang sudah dikenal dunia mulai dari aliran realisme, naturalisme, surealisme, romantiame, impresionisme, ekspresionisme, abstraksionisme, kubisme, dadaisme, fauvisme dan lain sebagainya.
“Lukisan yang saya lukis ini mengisahkan tentang masa kecil saya dulu. Selain lukisan Masa Kecilku, ada juga lukisan saya yang saya pamerkan yaitu orang sedang mengukir,” terang Joko Priono, yang juga selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri Plandaan.
Reporter : Dedy Mulyadi