Bupati Karna Raih Penghargaan KDI Katagori Pelayanan Publik

  • Whatsapp
Bupati Situbondo Karna Suswandi usai menerima penghargaan dari kementerian Pedesaan. (Bet/beritalima.com)

SITUBONDO, beritalima.com – Bupati Situbondo, Karna Suswandi, meraih penghargaan kepala daerah inovatif (KDI) tahun 2022, dengan kategori pelayanan publik, Kamis (22/9/2022). Acara tersebut berlangsung di Klenteng Sam Po Kong, Semarang.

Pria yang akrab disapa Bung Karna ini mengatakan, inovasi pelayanan publik di Pemkab Situbondo mampu meningkatkan mutu pelayanan publik di Kota Santri Pancasila. “Alhamdulillah dengan prestasi ini menjadikan kami terus berinovasi ke depan untuk berprestasi di masa yang akan datang. Sekali lagi terima kasih,” ucapnya.

Adapun beberapa inovasi pelayanan publik Pemkab Situbondo yang berbasis elektronik mulai dari konsep kerja “PAKEM” (Pelayanan Aktif, Kreatif, Efektif, Efisien dan Memuaskan). Melalui Situbondo Smart Society. Kemudian SEHATI (Sehat Gratis). Ini merupakan program Bupati Situbondo yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan gratis berbasis e-KTP bagi masyarakat miskin Situbondo.

Kemudian ada Plasa Situbondo (Sistem Pelayanan Masyarakat Desa/Kelurahan Situbondo), yang merupakan cikal bakal aplikasi SIPESAT (Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Terpadu) yang dapat digunakan oleh pihak kecamatan dan desa dalam melaksanakan pelayanan administrasi masyarakat.

Inovasi selanjutnya ada Sipesah (Sistem Informasi Pengendalian Sampah), lalu SIMPEL PUTER (Sistem Pelayanan Publik Terpadu), Pelanduk Cepat (Pelayanan Administrasi Kependudukan Cetak di Tempat), dan Sipinter (Sistem Informasi Perizinan Terpadu), dan lain sebagainya.

Sementara itu, Komisaris Utama PT MNC Asia Holding Tbk, Agung Firman Sampurna, menyampaikan apresiasi kepada kepala daerah yang telah berhasil meraih penghargaan KDI 2022. “Penyelenggaraan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2022 adalah inovasi untuk akselerasi kemajuan daerah menyongsong era society 5.0. Ini adalah sebuah tema besar dan sebelum kita masuk ke tema ini, sedikit mengingatkan bahwa 22 tahun yang lalu ada sebuah tuntutan reformasi yang kemudian mengubah penyelenggaraan sistem pemerintahan kita khususnya kebijakan pusat dan daerah, yaitu desentralisasi,” katanya

Ditempat yang sama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, menyampaikan bahwa ketika menemukan gubernur inovatif, bupati inovatif, wali kota inovatif di tengah kondisi penuh tantangan akibat pandemi Covid-19.

“Covid-19 memberikan pelajaran yang luar biasa bagi kita, betapa susahnya melakukan tata kelola pemerintahan daerah. Bagaimana mengatur anggaran untuk dialokasikan agar sesuai dengan keinginan Pemerintah Pusat. Tapi semuanya kini bisa kita rasakan, bahwa Indonesia termasuk negara yang sukses dalam menghadapi tantangan Covid-19,” tuturnya. (ADV/BET)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait