KARANGANYAR, beritalima.com – Bupati karanganyar Juliatmono dianggap pantas untuk mendapat fasilitas rubicon sebagai alat mobilisasi kegiatanya. Sebagaimana di ketahui bahwa geografis kabupaten Karanganyar sebagian merupakan lereng pegunungan yang mempunyai medan terjal dan berat.
Hal tersebut di ungkapkan oleh seorang aktivis Karanganyar yang mengharap pembangunan menyeluruh di pelosok Karanganyar.
” Juliatmono sebagai Bupati pantaslah mendapatkan Jeep Rubicon, karena medan di lereng Gunung lawu yang masuk wilayah Karanganyar sangatlah berat untuk di masuki dengan armada yg di miliki saat ini, sedangkan kita sangat mengharapkan pembangunan yang baik di daerah datar ini bisa juga di nikmati oleh masyarakat di lereng sana, karena Bupati harus melaksanakan pembangunan menyeluruh diseluruh wilayah Karanganyar ” ujar Mas HeHo panggilan akrabnya
Pengaamat anggaran dari JANGKAR ( Jaringa Advokasi Anggaran Karanganyar) tersebut menyatakan bahwa sumber dana belanja untuk pengadaan Rubicon tersebut berasal dari SiLPA anggaran Kabupaten Karanganyar tahun 2018. Yang harus masuk pos anggaran Perubahan 2019 dan akan di laksanakan oleh eksekutif sebagai sumber belanja mereka dalam melaksanakan seluruh kegiatanya.
” Anggaran untuk beli Rubiconkan karena adanya SiLPA di tahun 2018 dan itu harus masuk di pos anggaran APBD perubahan 2019 yang akan di ajukan oleh eksekutif sebagai dana belanja pelaksanaan program mereka ” tegas Andriyanto nama lengkap pengamat JANKAR tersebut.
Di dalam hal ini pemerintah Karanganyar terindikasi mempunyai surplus anggaran yang besar dari APBD pada Tahun 2018 dan 2019. Karena seluruh program dapat berjalan lancar dan masih mempunyai sisa anggaran yang di jadikan SiLPA setiap tahun penganggaranya. Dan pada tahun anggaran 2019 dalam evaluasi anggaran pertama pemerintah juga masih mempunyai sisa anggaran yang harus di carikan pos belanja pada masa perubahan anggaran tahun 2019. Sehingga APBD perubahan pemerintah mampu menganggarkan untuk fasilitas mobil dinas bupati berupa Jeep Rubicon yang merupakan mobil Built up dari Amerika itu.
Pada saat di tanya akan kepatutan fasilitas mewah pejabat dengan masih banyaknya ketimpangan sosial soal kesejahteraan dan kemiskinan masyarakat di Karanganyar Pengamat Nyetrik tersebut menyatakan bahwa jika memang terdapat ketimpangan yang jauh, itu merupakan kurang pekanya OPD yang ada di Karanganyar dalam mengatasi masalah masalah tersebut. Dinas dinas yang menangani kesejahteraan seharusnya mampu membuat inovasi program sebagai pos anggaran belanja mereka. Karena mereka semua tahu akan kondisi keuangan pemerintah yang surplus dan harus di carikan pos belanja.
” Rubicon untuk bupati di anggarkan pada anggaran perubahan 2019 hal ini membuktikan bahwa pada setiap tahun anggaran Karanganyar mempunyai surplus atau sisa anggaran yang harus di carikan pos belanjanya oleh pemerintah, dan jika mampu untuk membeli Rubicon berarti juga sisa anggaranya besar jadi ya sudah jelas jika memang saat ini pemerintah berhasil dalam setiap pelaksanaan programnya. Kalau soal patut dan tidak patut karena masalah ketimpangan sosial itu subyektif nilainya, jika memang benar terdapat ketimpangan seharusnya pemerintah Karanganyar atau dinas yang menangani masalah kesejahteraan dan kemiskinan membuat inovasi program untuk mengatasi hal tersebut, kan mereka tahu kalau ada sisa anggaran di tahun ini ” tegas Mas Heho( nama akrabnya) pada saat wawancara.
Jadi persoalan Rubicon sebagai Alat mobilisasi Kepala Daerah sah dan tidak melanggar ketentuan apapun,,,pemerintah saya nilai sudah tau mana yg terbaik di antara yang baik ,,jadi jangan di jadikan bahan diskusi atau sebuah amatan yang politis,,,tanpa mengetahui secara menyeluruh tentang anggaran Karanganyar,
” Karanganyar adalah Bumi Berkah Karunia Allah SWT jadi sudahlah pantas kita berbangga diri dengan mampu memfasilitasi pejabat kita dengan hal hal mewah” , Pungkas Andri Heho mengakhiri Konfermasinya ( HARI DP)