MADIUN, beritalima.com- Bertempat di ruang rapat Graha Purabaya Pemkab Madiun, Bupati Madiun, H. Muhtarom, menggelar silaturahmi dengan jajaran Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan Ormas, Senin, 6 Pebruari 2017.
Acara ini digelar untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus untuk memberikan ruang komunikasi publik untuk berdiskusi, berdialog dalam membahas permasalahan yang sedang berkembang untuk menciptakan suasana guyup, menjaga keamanan dan ketertiban demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Bupati Madiun H. Muhtarom, mengatakan, ekskalasi politik di berbagai daerah saat ini sedang mengalami gejolak yang sangat luar biasa. Hal itu sebagai ekses Pilkada di Jakarta. Namun demikian kondisi seperti itu tidak terjadi di Kabupaten Madiun.
“Elemen masyarakat Kabupaten Madiun khususnya umat Islam tidak terpengaruh. Kerukunan antar umat beragama tetap terjlin baik, saling menghargai, menghormati dan mampu mewujudkan kehidupan yang guyub rukun. Untuk itu silaturahmi semacam ini akan terus dikembangkan guna mengeliminir kemungkinan terjadinya salah faham atas permasalahan yang muncul saat ini,” kata H. Muhtarom, dalam sambutannya.
Berkembangnya pemberitaan di media sosial, lanjutnya, khususnya yang mengangkat isue-isue nasional, juga dapat mempengaruhi kerukunan umat beragama.
“Karena itu saya mengajak kepada seluruh peserta pertemuan/silaturahmi untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai wadah untuk berdiskusi dan berdialog untuk menangkis segala upaya yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ulama dan tokoh agama di Kabupaten Madiun mempunyai peran yang sangat luar biasa dalam menyejukkan dan membuat keutuhan umatnya. Saya harap, tatanan kehidupan seperti ini akan terus tercipta,” lanjutnya.
Muhtarom juga mengingatkan, bahwa masyarakat Kabupaten Madiun akan punya acara besar. Yaitu pesta demokrasi Pilkada 2018 yang tahapannya akan dimulai pada bulan Agustus 2017. “Untuk itu, dihimbau agar seluruh elemen masyarakat untuk merapatkan barisan agar kondisi Kabupaten Madiun tetep guyup rukun,” pungkasnya.
Kapolres Madiun, AKBP I Made Agus P, mengatakan, terkait dengan adanya pemberitaan di media sosial mengenai pendataan para Kyai dan Pondok Pensantren di daerah-daerah, menurutnya kabar tersebut tidak benar atau hoax yang disebarkan oleh aktor hoax yang tidak bertanggung jawab.
“Situasi yang benar itu adalah, bahwa itu merupakan salah satu kegiatan Bapak Kapolda Jawa Timur yang baru. Beliau akan bersilaturahmi ke wilayah untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat di Jawa Timur khususnya dari tokoh agama,”kata AKBP Made Agus.
Untuk itu, ia berharap agar masyarakat Kabupaten Madiun dapat lebih bijak dalam menanggapi dan memahami isi pemberitaan-pemberitaan di media sosial yang tidak jelas sumbernya.
Terkait dengan adanya pertanyaan dari salah satu peserta tentang adanya ormas yang tidak beridiologi Pancasila di Kabupaten Madiun, Komandan Kodim 0803 Madiu Lekol. Inf. Rahman Fikri, menegaskan, Ormas yang terdaftar di Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun semua beridiologi Pancasila. “Tidak ada Ormas yang beridiologi selain Pancasila,” katanya. (Humas Setda Kabupaten Madiun/Rohman/Dibyo).
Foto: Humas Setda Kabupaten Madiun