MADIUN, beritalima.com- Bertempat di lapangan Tri Brata Polres Madiun, Jawa Timur, bupati Madiun memimpin apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2018, Rabu 6 Juni 2018.
Dalam sambutan Kapolri yang dibacakan Bupati Madiun, H. Muhtarom, menjelaskan, bahwa Operasi Ketupat tahun 2018 diselenggarakan serentak di seluruh Polda jajaran selama 18 hari dimulai tanggal 7-24 Juni 2018.
“Oerasi ini melibatkan sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda serta steakholder terkait dan elemen masyarakat lainya. Setidaknya terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama,” demikian sambutan tertulis Kapolri yang dibacakan bupati Madiun, H. Muhtarom.
Pertama, lanjutnya, adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan, kedua permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik, potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya dan terakhir masalah ancaman tindak pidana terorisme.
Sementara itu, H. Muhtarom mengatakan, satgas pangan telah berkeliling meninjau kondisi diistribusi kesediaan pangan.
“Alhamdulillah, di Madiun untuk kenaikan harga sembako tidak terlalu tinggi. Ini sesuai dengan hukum ekonomi karena permintaan barang banyak dan menjadi langka sehingga ada kenaikan harga di barang tersebut. Namun alhamdulillah tim satgas pangan kita selalu turun ke kapangan,” terang H. Muhtarom.
Pemantauan, lanjutnya, tidak hanya di pasar. Tapi juga memonitor minimarket, tengkulak-tengkulak beras dan lain sebagainya. “Maka dari itu untuk wilayah Madiun harga sembako tidak terlalu tinggi atau dalam batas sewajarnya,” tambahnya.
Sedangkan mengenai keterlibatan Pemkab Madiun dalam pasukan operasi Ketupat tahun 2018, masih seperti tahun sebelumnya.
“Pemkab selalu bersinergi antar elemen, TNI, Polri dan steakholder yang lain. Nanti pada tanggal 13 Juni 2018 akan melaksanakan kunjungan ke post-post pantau melihat seperti apa kondisi di lapangan,” pungkasnya. (Rohman/Dibyo).
