PONOROGO, beritalima.com- Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Ipong Muchlissoni, meminta agar penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembelian alat mesin pertanian (alsintan).
“Selama ini alsintan yang diberikan kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani kan dari APBN. Maka kita akan dorong agar DAK 2017 atau kalau bisa di 2016 (DAK pada anggaran perubahan) dikonsentrasikan ke alsintan,” kata Bupati Ponorogo, Ipong, usai menyerahkan 952 alsintan ke sejumlah Poktan dan Gabpoktan di halaman Gudang Benih Pertanian Ponorogo, Rabu 22 Juni 2016.
Menurutnya lagi, alsintan menjadi elemen penting dalam modernisasi pertanian di Ponorogo. Sebab, ujung dari modernisasi pertanian adalah peningkatan efektifitas dan efisiensi biaya pertanian yang diiringi peningkatan hasil pertanian. Dengan begitu, kesejahteraan petani juga akan meningkat.
Dari daftar yang ada, petani Ponorogo membutuhkan lebih dari 2 ribu handtractor, 2500 lebih pompa air, lebih dari 1.800 transplanter (penanam padi) serta ribuan alat lain seperti alat pipil jagung atau dos dan harvester atau alat pemanen.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Harmanto, menambahkan, sesuai jatah dari pusat, kekurangan alsintan tersebut baru bisa terpenuhi pada tiga sampai empat tahun ke depan. Hal ini karena setiap tahun pemerintah pusat menghibahkan sekitar 250-an handtractor saja.
“Kalau sekarang sudah ada sekitar 1.000 buah (handtractor), yang seribu kan baru tuntas sekitar tiga sampai empat tahun lagi. Begitu pula alat yang lain,” katanya.
Namun Ipong memiliki pendapat lain. Menurut Ipong, bila mengandalkan bantuan pemerintah pusat, maka modernisasi pertanian di Ponorogo baru akan selesai pada tiga tahun mendatang.
“Maka seperti saya bilang, DAK-nya bisa didorong ke alsintan. Tidak sampai tiga tahun sudah bisa terpenuhi,” kata Ipong.
Selain modernisasi, Ipong juga bertekat untuk memperbaiki kualitas tanah di lahan pertanian di Ponorogo. Salah satunya dengan rencananya untuk mengucurkan subsidi pupuk cair organik. Untuk upaya ini, ia sedang berupaya memasukkan item subsidi pupuk ke dalam APBD Ponorogo 2017 atau sebagian di P-APBD 2016. “DAK-nya untuk alsintan, APBD-nya untuk pupuk cair organik,” tambahnya.
Untuk subsidi pupuk cair ini, diperkirakan butuh anggaran sebesar Rp.42 miliar. Penggunaan pupuk cair ini akan dikombinasikan dengan pupuk kimia sehingga konsumsi pupuk kimia akan berangsur turun. Selain untuk mengembalikan kesuburan tanah, penggunaan pupuk cair diyakini bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia yang selama ini terus meningkat permintaannya.
“Tahun 2016 ini saja permintaan pupuk kimia oleh petani di Ponorogo naik 20% dari tahun lalu. Kalau pakai pupuk organik kan bisa turun nantinya, dan pasti turun,” pungkas. (Dibyo)