BONDOWOSO, beritalima.com – Puluhan santri dari 19 Pondok Pesantren se-Karisidenan Besuki dan Madura mengikuti Bahtsul Masail U-17, di Pondok Pesantren Nurut Taqwa, Kecamatan Cermen, Selasa (15/10).
Bahtsul Masail merupakan sebuah forum diskusi antar ahli keilmuan Islam -utamanya fikih- di lingkungan pesantren-pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Informasi dihimpun, dalam diskusi tersebut sedikitnya ada dua hal yang menjadi topik. Yakni aurat terbuka saat sholat dan saur dengan rokok.
Mohammad Kholil Abdul Majid, Ketua Panitia menerangkan, biasanya memang yang bisa ikut kegiatan ini mulai usia 21 tahun. Pihaknya sengaja menggelar untuk anak usia 17 tahun, dengan harapan bisa menjadi ladang untuk mempersiapkan santri yang bisa memecahkan masalah.
“Dalam kegiatan ini yang ditekankan adalah bukan hasil, atau keputusan seperti apa. Bukan seperti itu. Tapi proses karena yang hadir disini santri yang masih 17 tahun” Ujarnya.
Ketua Yayasan Ponpes Nurut Taqwa Barri Syahlawi Zain menyampaikan bahwa dalam forum BM kali ini, diikuti oleh 19 Ponpes se Karesidenan Besuki dan Madura.
“Forum Bahtsul Masail ini, diikuti oleh 19 Ponpes Se Karesidenan Besuki dan Madura. Kami sangat bangga, yayasan kami dipercaya untuk mengadakan kegiatan ini. Akan kami lakukan sebaik-baiknya amanah tersebut,”ujarnya.
Forum ini , katanya, juga sebagai pengkaderan calon-calon ulama dan sebagai wadah untuk berdiskusi serta mengkaji persoalan-persoalan Islam.
Bupati Salwa Arifin yang membuka kegiatan tersebut mengharapkan agar kegiatan tersebut bisa dijadikan sebagai wadah wadah menambah ilmu dan wawasan.
“Semoga bisa semangat lagi mempelajari kitab. Ini Forum Musyawarah dan sekaligus menuntut ilmu serta nambah wawasan,” tutupnya.(*/Rois)