SUMENEP, beritaLima – “Kabupaten Sumenep memiliki potensi wisata yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia, sehingga pengusaha berpeluang untuk berinvestasi di Sumenep. Selama ini, Sumenep terkenal dan hanya mengandalkan batik, keris, dan ukiran yang sudah dikenal di dunia luar,”. Demikian disampaikan Bupati Sumenep, DR. KH. A. Busyro Karim, MSi. Pada acara Pendidikan dan Latihan Cabang (Diklatcab) dan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Sumenep tahun 2017 di salah satu hotel di Sumenep, Senin (23/10).
Bupati mengungkapkan, pihaknya berencana melaksanakan berbagai kegiatan berskala nasional dan regional di tahun depan, sehingga peluang itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Pemerintah daerah juga butuh masukan terhadap kelangsungan Visit Sumenep 2018, baik pada saat pelaksanaan maupun sesudahnya. Visit Sumenep 2018 hanya sebagai pintu gerbang saja, karena programnya berkelanjutan yang membutuhkan sentuhan dan masukan dari para pengusaha,”imbuhya.
Bupati juga berharap agar pengusaha (HIPMI) Sumenep bisa memberikan informasi kepada HIPMI-HIPMI seluruh Indonesia maupun para investor lainnya tentang iklim investasi di Kabupaten Sumenep sangat prospek dan cerah.
“Sejak 3 tahun lalu, pemerintah daerah telah memangkas berbagai regulasi yang menghambat investasi daerah, dan mempermudah masalah perizinan. Terbukti, penanaman modal dalam negeri Kabupaten Sumenep pada Semester III tahun ini mencapai Rp 1,6 triliun, meningkat drastis jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 395 milyar,”pungkas Bupati.
(An)