Bupati Sumenep ”Gotong-Royong Merupakan Identitas Budaya Bangsa Indonesia”

  • Whatsapp
Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Ke-14 Dan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-45 Tahun 2017, desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget Sumenep

SUMENEP, beritaLima – Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Ke-14 Dan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-45 Tahun 2017, Tahun Ini Dipusatkan Di Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget pada Selasa pagi (01/08/ 2017).

Hadir pada acara tersebut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumenep, PLT. SEKDA Kabupaten Sumenep, KAPOLSEK Kalianget, Para Asisten, Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sumenep, Camat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan masyarakat setempat.

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, Msi. Menyampaikan, pencanangan bulan bhakti gotong royong masyarakat saat ini, sangat penting untuk memupuk kesadaran bergotong royong. Gotong royong adalah spirit kemajuan. Gotong royong menyatukan kemajemukan dalam satu bingkai semangat melanjutkan pembangunan.

“Sejarah mencatat, bahwa bangsa indonesia bisa menjadi bangsa merdeka, karena ikhtiar dan doa seluruh elemen bangsa. Dulu, para pahlawan berjuang selama 350 tahun, namun tidak membuahkan hasil, karena bersifat kedaerahan. Setelah sumpah pemuda lahir, seluruh pahlawan bergotong royong untuk melawan penjajah dan indonesia berhasil merebut kemerdekaan”, tandasnya.

Bupati menambahkan, Gotong-Royong Merupakan Identitas Budaya Bangsa Indonesia. Namun, seiring perjalanan waktu dan masuknya pengaruh budaya luar yang individual dan materialis, mengakibatkan kesenjangan kesejahteraan makin lebar. Akibatnya, gotong-royong semakin memudar, kepekaan sosial berkurang, serta kesadaran saling membantu makin hilang. Jika hal itu terus dibiarkan, bangsa ini akan kembali menjadi bagian penjajahan modern dalam berbagai bentuknya.

Saat ini, kita juga memperingati hari kesatuan gerak PKK ke-45. Jika diibaratkan usia manusia, 45 tahun merupakan usia dewasa dan matang. “Di usia yang matang inilah, sudah saatnya, PKK terus menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu organisasi terpenting di negeri ini”, jelas mantan Ketua DPRD Kabupaten Sumenep ini.

Bupati Sumenep mengajak segenap komponen masyarakat menguatkan kembali rasa gotong royong di lingkungan masing-masing. Akhir-akhir ini, negeri ini sedang diuji dengan masalah kebangsaan dan nasionalisme. “Banyak gerakan dan perilaku kelompok masyarakat yang tujuannya hanya untuk menghancrukan bangunan kebersamaan bangsa. Hanya dengan spirit gotong royonglah, kita mampu menjaga kemajemukan dan mengatasi problematika bangsa saat ini”, tandasnya.

Saya berharap semua pihak untuk terus mendukung program-program pemerintah. Masih banyak pekerjaan rumah yang patut diselesaikan. Misalnya saja, kabupaten sumenep masih masuk jajaran 10 daerah termiskin di jawa timur dengan presentase 20,09 persen. Butuh sentuhan cepat dan tepat, agar kita bisa mengentaskan kemiskinan. Kemiskinan merupakan salah satu indikator masih rendahnya kesejahteraan masyarakat.

Terakhir, saya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat sumenep karena berkat kerjasama yang baik, tahun ini kabupaten sumenep kembali meraih penghargaan Adipura ke-9 atau adipura ke-6 selama saya memimpin sumenep. “Semoga kebersamaan ini bisa menjadikan sumenep lebih super mantap di masa mendatang”, harap Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, Msi.

(An)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *