Bupati Sumenep: Reaktivasi Jalur Kereta Api Madura Bisa Penuhi Target Swasembada Pangan

  • Whatsapp
Bupati Sumenep Achmad Fauzi

SUMENEP, berita.com|Bupati Sumenep Achmad Fauzi menilai usahanya terus mendorong dihidupkannya lagi jalur kereta api di Pulau Madura akan memiliki efek domino. Selain berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Madura, menurut Fauzi, reaktivasi jalur kereta juga demi memenuhi target Presiden Joko Widodo terkait swasembada pangan.

Pasalnya, Fauzi menjelaskan, dengan dihidupkannya lagi jalur kereta akan terbentuk efisiensi aliran produk dari komoditas unggulan di Madura menuju Gerbangkertosula (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan).

Bacaan Lainnya

“Dengan begitu, Madura akan berkontribusi lebih dalam mewujudkan swasembada pangan, termasuk berdampak pada penurunan kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kawasan Madura, mengingat konektivitas dengan kawasan metropolitan Gerbangkertosusila akan menguat,” kata Fauzi di Surabaya, Kamis (9/2/2023).

Tokoh muda Madura itu mengingatkan, Pulau Madura kaya akan komoditas pangan, mulai dari garam, jagung, dan daging sapi. Potensi ini bisa menjadi kekuatan andalan nasional untuk menopang target swasembada pangan.

“Komoditas garam di Pulau Madura ini fenomenal, menjadikan kami sebagai pemasok garam terbesar nasional. Karenanya, potensi ini harus terus dimanfaatkan,” imbau Fauzi.

Dalam catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2018, seperempat jumlah produksi garam nasional dihasilkan dari Pulau Madura, atau setara dengan 768 ribu dari 2,91 juta ton. Menurut Achmad Fauzi, Sumenep bahkan menjadi wilayah penghasil garam terbesar ketiga di Indonesia.

“Dengan begitu, Madura akan berkontribusi lebih dalam mewujudkan swasembada pangan, termasuk berdampak pada penurunan kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kawasan Madura, mengingat konektivitas dengan kawasan metropolitan Gerbangkertosusila akan menguat,” kata Fauzi di Surabaya, Kamis (9/2/2023).

Tokoh muda Madura itu mengingatkan, Pulau Madura kaya akan komoditas pangan, mulai dari garam, jagung, dan daging sapi. Potensi ini bisa menjadi kekuatan andalan nasional untuk menopang target swasembada pangan.

“Komoditas garam di Pulau Madura ini fenomenal, menjadikan kami sebagai pemasok garam terbesar nasional. Karenanya, potensi ini harus terus dimanfaatkan,” imbau Fauzi.

Dalam catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2018, seperempat jumlah produksi garam nasional dihasilkan dari Pulau Madura, atau setara dengan 768 ribu dari 2,91 juta ton. Menurut Achmad Fauzi, Sumenep bahkan menjadi wilayah penghasil garam terbesar ketiga di Indonesi.
(***An)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait