TULUNGAGUNG,beritalima.com- Bupati Tulungagung, Jawa Timur, Maryoto Birowo menghadiri acara groundbreaking pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) atau Pansela sejauh 14 KM,
Pansela sejauh 14 KM meliputi, Pantai Sine menuju Pantai Molang, Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung. Kamis, (19/05/2022).
acara groundbreaking pembangunan Pansela/JLS Lot 6A dan 6B ruas pantai Sine – Molang dihadiri oleh, Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Pekerjaan Umum dan Kementerian Marga Perumahan Rakyat Satrio Sugeng Prayitno, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali, Forkopimda Tulungagung, ADM Perhutani KPH Blitar, Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Tulungagung, Forkopimca Pucanglaban, Kepala Desa se-Kecamatan Pucanglaban dan perwakilan masyarakat setempat.
Bupati menyampaikan, secara geografis Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 3 (Tiga) kawasan yaitu, kawasan Utara, Tengah dan Selatan yang mana penyediaan infrastruktur antar kawasan itu masih terjadi ketimpangan.
“Untuk kawasan utara sudah ada Pantura, Bandara Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, Double Track rel Kereta Api, kawasan Tengah sudah dibangun tol Trans Jawa. Sedangkan, untuk yang di Kawasan Selatan masih mulai dibangun Pansela,” tutur Bupati.
Menurut Bupati, kesenjangan penyediaan infrastruktur, dapat menyebabkan kesenjangan pertumbuhan di semua sektor.
Diterbitkannya Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertosusila, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Masyarakat di kawasan Selatan berharap, dapat mengurangi kesenjangan penyediaan infrastruktur di Jawa Timur, serta dapat mengejar ketertinggalan pertumbuhan Kawasan selatan terhadap Kawasan tengah dan utara.
“Dalam Perpres 80 Tahun 2019 tersebut ada beberapa program superprioritas yang telah dilaksanakan yaitu : Pembangunan Bandara Doho Kediri, Pembangunan jalan tol Tulungagung – Kediri dan Pembangunan Pansela/JLS,” sambungnya.
Selain itu, menurut Bupati Maryoto masih ada program lain yang hingga saat ini belum terealisasi yakni Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis yang meliputi Pengembangan Infrastruktur dan Pengembangan Pariwisata.
“Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis, merupakan program yang sangat diharapkan masyarakat. Dikarenakan, program itu tidak hanya berdampak pada Kabupaten Tulungagung saja, tetapi, juga pada Kabupaten sekitar di kawasan Gunung Wilis. Seperti, Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk dan Kediri atau yang sering disebut dengan istilah TUNGGAL ROGO MANDIRI,” lanjut Bupati.
Ditambahkannya, dengan dibuka pembangunan Pansela/JLS di Kabupaten Tulungagung diawali pada tahun 2015 yang dimulai pada ruas Besuki kawasan selatan Tulungagung yakni Pantai Gemah.
“Dampak adanya infrastruktur ini sangat luar biasa, Pantai Gemah yang sebelum tahun 2015 merupakan pantai yang tidak berpengunjung, namun saat ini, pada musim liburan kunjungan wisata di pantai ini bisa mencapai ribuan wisatawan sehingga dapat membangkitkan perekonomian di kawasan tersebut,” tambahnya.
Melihat kondisi itu, maka Pemkab Tulungagung berharap pembangunan Pansela/JLS dapat terus dilanjutkan, tidak hanya di Kabupaten Tulungagung tetapi juga di Kabupaten lainnnya. Sehingga, akan mendorong munculnya kawasan yang menjadi magnet pertumbuhan ekonomi baru di sisi selatan.
“Untuk itu saya sampaikan penghargaan, apresiasi dan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, karena melalui dana APBN/LOAN pembangunan Pansela/JLS di Kabupaten Tulungagung sudah hampir terselesaikan secara keseluruhan,” ungkap Maryoto.
Adapun Pembangunan Pansela/JLS di Kabupaten yang dimaksud antara lain sebagai berikut :
1. Pada tahun 2015 pembangunan ruas Besuki sepanjang + 4 km dilanjutkan pada tahun 2017 sepanjang ± 4 km.
2. Pada tahun 2019 pembangunan Lot 6 ruas Klatak – Bts. Brumbun Kabupaten Trenggalek dan Ruas Besole sepanjang ± 10 km;
3. Pada tahun 2021 pembangunan ruas Brumbun – Sine sepanjang ± 4 km dan,
4. Pada tahun 2022 ini dilanjutkan pada Lot 6A dan 6B pada Ruas Pantai Sine – Molang sepanjang ± 14,1 km.
“Dari keseluruhan panjang pansela/JLS di Kabupaten Tulungagung adalah ± 51,2 km, sudah/akan terbangun sepanjang ± 37,35 km dan masih ada kekurangan ± 13,85 km yakni ruas Brumbun – Pantai Sine,” pungkasnya. (Dst).