JAKARTA, Beritalima.com– DPR RI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kapolri serta Mensesneg sepakat untuk menutup Lapangan Tembak Senayan dan memindahkannya ke tempat lain.
Hal tersebut dikatakan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI, Anthon Sihombing usai menyerahkan hadiah serta piala kepada para pemenang Turnamen Sepakbola HUT Partai Golkar ke-54 di Lapangan Sepakbola Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/10).
“Dalam rapat BURT dengan Menpora, Kapolri, Sekretaris Negara sepakat untuk memindahkan lapangan tembak Senayan. Dalam rapat itu, wakil dari Perbakin/lapangan tembak tidak hadir,” ungkap politisi senior Partai Golkar tersebut.
Namun, wakil rakyat dari Dapil Provinsi Sumatera Utara itu tak mengetahui ke mana lapangan tembak dipindahkan. “Ya, saya tidak mengetahuinya. Terserah mereka lah mau pindah ke mana. Yang pasti, lapangan tembak di sebelah Gedung Parlemen ditutup,” kata dia.
Dipindahkannya lapangan tembak yang bersebelahan dengan Gedung Parlemen merupakan buntut dari peluru nyasar yang mengenai setidaknya enam ruangan anggota DPR RI beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Komisi II DPR RI merekomendasikan agar Lapangan Tembak Senayan yang berada di tengah-tengah hotel, sekolah, kantor pemerintahan, Kompleks Parlemen untuk direlokasi dan dicarikan tempat yang layak dan tidak membahayakan lingkungan sekitar.
“Seperti diketahui beberapa waktu yang lalu ada insiden yang muncul, dan dalam kesimpulan rapat tadi kita merekomendasikan untuk dievaluasi tentang keberadaannya, tentang kelayakan dari Lapangan Tembak itu,” terang Ketua Komisi II DPR RI, Zainudin Amali.
Diungkapkan, kejadian tembakan yang nyasar ke gedung DPR RI bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya sudah pernah terjadi tembakan peluru nyasar mengenai kendaraan umum.
Hal tersebut tidak sampai menjadi topik pemberitaan media karena orang menganggap itu merupakan kejadian biasa. “Begitu terkena di gedung DPR kemudian baru jadi agak heboh sedikit,” tutur legislator Partai Golkar itu.
Relokasi Lapangan Tembak Senayan sepenuhnya diserahkan kepada pihak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sekretariat Negara dan PPK Gelora Bung Karno.
“Silakan mereka berembuk mencari jalan keluar, tapi kami minta dalam waktu yang secepat-cepatnya. Supaya tidak menimbulkan bahaya bagi yang berada di lingkungan sekitar,” tambah politisi senior Partai Golkar ini.
Legislator dapil Jawa Timur XI itu memberi target khusus kepada PPK GBK maupun Kemensetneg, tetapi agar direlokasi secepatnya untuk menghindari insiden-insiden serupa berikutnya yang bisa saja menimbulkan korban jiwa. (akhir)