SURABAYA, beritalima.com – Evlin Alvionita, mahasiswi Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya), sukses merancang busana ala Zirah Samurai. Busana ini ia beri nama Kinzoku, yang artinya metal.
“Desain baju ini terinspirasi dari baju Zirah Oyora yang dipakai tentara pada zaman dahulu,” kata Evlin Alvionita di Kampus Ubaya, Jumat (2/12/2016).
Dituturkan, dirinya mendesain Kinzoku karena menyukai budaya Jepang. Selain itu, lanjutnya, rancangan tersebut cocok untuk tema minimalis yang ditetapkan dalam tugas akhir.
“Semua baju dapat dipakai untuk kerja tetapi juga bisa dipakai hang out. Dari baju zirah samurai, banyak hal yang bisa dikembangkan seperti Obi Belt, High Slit, Inverted Box Pleats dan juga Cut Out,” terangnya.
Dikemukakan, karya-karyanya berjenis City Wear dengan memakai bahan-bahan seperti Polyester Linen, Organdi, Duchesse Sateen, dan Printed Fabric.
Diungkapkan, kesulitan yang dihadapi dalam mempersiapkan desain ini di bagian eksperimen, dimana dia harus mempersiapkan segala sesuatunya sendiri.
Karena itu, “Untuk merancang Kinzoku ini, setidaknya membutuhkan lima bulan. Itu untuk riset dan sebagainya,” tambahnya.
Karya Evlin nantinya akan dikemas dalam Graduation Show di hari Sabtu (3/12). Enam mahasiswa Fakultas Industri Kreatif juga akan memamerkan lima rancangannya.
Kepala Program Desain Fashion dan Produk Lifestyle Fakultas Industri Kreatif Ubaya, Hany Mustikasari, mengatakan, tema besar dalam Graduation Show yaitu “Tancy” yang berarti sosok yang tangguh atau kuat.
“Ini menggambarkan ketangguhan mahasiswa setelah berhasil melalui tugas akhir yang merupakan hasil kerja keras mereka,” katanya.
Dijelaskan, mahasiswa memiliki konsep dan inspirasi yang berbeda-beda melalui 40 desain pakaian dan 15 asesoris selama satu semester. Terus, 1 semester berikutnya harus menjahit sendiri karya mereka minimal tiga pakaian dan dua sisanya boleh diserahkan kepada penjahit, termasuk lima sepatu dan asesoris lainnya.
“Empatpuluh desain tersebut terbagi atas 4 jenis baju, yaitu casual, City Wear, Coctail dan Evening Wear,” jelasnya.
Ditegaskan, mahasiswa memang diwajibkan untuk menjahit sendiri karya mereka. Hal itu disebabkan karena seorang desainer selain bisa merancang desain, tetapi juga harus dibekali dengan kemampuan produksi. (Ganefo)
Baju rancangan mahasiswa Ubaya, Evlin Alvionita, yang dipamerkan di Kampus Ubaya.