KEPULAUAN SULA,beritaLima,com – Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Provinsi Maluku Utara nomor urut 3 Fifian Adeningsi Mus diduga berkata kasar kepada warga Desa Waigai Kecamatan Sulabesi Selatan munafik dan mata duitan.
Hal itu diungkapkan Aludi Leko, salah satu warga Desa Waigai, dihadapan wartawan, Jum’at (4/12/20). Ia menceritakan, pernyataan yang disampaikan Calon Bupati nomor urut 3 Ningsi Mus ini bermula saat 175 warga Desa Waigai datang bertemu dengan cabup Bupati, Fifian Adeningsi Mus di Mabes Besar (FAM-SAH) di Desa Fagudu Kecamatan Sanana.
Dalam pertemuan dengan Calon Bupati, Fifian Ningsi Mus, Aludi Leko memaparkan pertemuan itu atas permintaan tim Srikandi Ningsi Mus di Desa Waigai, “Mereka meminta kami untuk datang bersilaturahmi dengan Ningsi Mus sekaligus menyampaikan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan masyarakat Desa Waigai, “Atas permintaan itu, maka kami sebanyak 7 mobil dengan jumlah 175 orang datang dan bertemu dengannya, “ungkap Aludi
Lanjut Aludi, Kebutuhan dan keinginan masyarakat Desa Waigai yang mereka sampaikan kepada Ningsi Mus saat pertemuan pada Kamis (3/12/2020) siang, yakni persoalan jembatan, kemudian jalan, pendidikan, guru honorer dan perikanan. Keinginan warga Desa Waigai ke depan, jika warga yang punya keahlian di bidang nelayan maka ke depan perlu pemerintah memperhatikannya.
Kemudian guru honorer yang sudah lama mengabdi di kampung kiranya dapat diperhatikan. Kemudian, masih menurut Aludi, juga menyangkut dengan jalan dan jembatan di Desa Waigai agar ke depan pemerintah Kabupaten Sula bisa secepatnya menyelesaikan.
Setelah perwakilan warga menyampaikan keinginan dan kebutuhan masyarakat Desa Waigai, Calon Bupati Ningsi Mus langsung menanggapi.
Menurut Aludi, Ningsi Mus malah menanggapi dengan cara yang tak sepantasnya dan membuat warga masyarakat yang hadir saat itu tersinggung dan merasa terhina.
“Ningsi Mus malah mengatakan, rasa sudah, tobat sudah. Bahkan yang lebih anehnya lagi, Ningsi Mus malah menyinggung Pilkada 2015. Ningsi malah mengatakan bahwa kenapa dulu tidak pilih Safi Pawah dan Faruk Bahanan (SP-FB) tapi kalian malah memilih Hendrata Thes dan Zulfahri (HT-ZADI). Padahal Ahmad Hidayat Mus (AHM) sudah kbagi-bagi uang tapi akhirnya kalian tidak memilih (SP-FB),” ungkap Aludi.
“Kalian orang Desa Waigai itu cuma pengen uang saja. Kalian cuma mau ambil uang baru tidak memilih (SP-FB), makanya sekarang kalian tobat sudah dan rasa sudah, ucapan Ningsi Mus kepada kami,” tambah Aludi Leko.
“Pada kesempatan itu, saya pun sempat merekam penyampaian Ningsi Mus tapi dia tahu bahwa saya merekamnya kemudian dia mengatakan tolong jangan direkam, hapus rekamannya kalau tidak saya lempar kasi rusak Handphone kamu,” kata Aludi.
Lebih lanjut Aludi mengatakan, dari penyampaian Calon Bupati Ningsi Mus itu membuat saya secara pribadi serta warga Desa Waigai yang hadir pada kesempatan itu merasa tersinggung dengan cara penyampaian seorang calon pemimpin ke masyarakat.
“Kami semua yang hadir di Mabes Besar itu mendengar apa yang Calon Bupati nomor urut 3 Ningsi Mus sampaikan. Meskipun merasa tersinggung dengan apa yang disampaikan Ningsi Mus, saya mencoba untuk tetap diam. Namun, masyarakat yang mendengar perkataan itu merasa kecewa,” papar Aludi.
Hal senada juga disampaikan, Sadia Leko, warga Desa Waigai yang juga hadir bertemu dengan Ningsi Mus. Sadia mengatakan bahwa, awalnya Ningsi Mus masih berbicara baik, tapi setelah Aludi leko berdiri dan berbicara terkait kebutuhan dan keinginan masyarakat Desa Waigai, Ningsi Mus malah mengatakan sebagaimana yang diungkap Aludi.
“Kenapa dulu, kalian tidak memilih SP-FB tapi malah memilih HT-ZADI, sekarang baru kalian datang mengeluh-mengeluh. Dulu itu kalian hanya makan uangnya Ahmad Hidayat Mus (AHM) saja. Kalian orang Waigai itu hanya mata uang. Bahkan kalian orang Waigai itu munafik, makan saja uang AHM tapi tidak mau kasi SP-FB dengan suara,” ungkap Sadia Leko menirukan perkatakaan Ningsi Mus.
“Dari perkataan Calon Bupati Ningsi Mus itu, kami masyarakat desa waigai merasa malu dan merasa kecewa serta sangat sakit hati karena Ningsi Mus suda menghina-hina desa Waigai dan bahkan kami semua merasa terhina dengan perkataan sorang calon Bupati Ningsi Mus,” ujar Sadia [DN]