SURABAYA, beritalima.com – Suka mengamati dan bertanya-tanya akhirnya membuat tokoh masyarakat satu ini tak kuasa menahan diam. Dia angkat bicara tentang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitarnya, di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang sulit berkembang.
Menurut Nugroho Marsiswanto, UMKM di wilayahnya sulit berkembang karena terbentur aturan. Birokrasinya ribet.
“Usaha kecil bidang makanan misalnya, belum apa-apa sudah harus mengantongi izin BPOM, belum lagi standarisasi yang lain,” ujar pendiri sekaligus pengasuh Yayasan Yatim Piatu Al Hannan Sidoarjo ini.
Menurut dia, mustinya pelaku usaha kecil itu dibiarkan buka usaha dulu, baru setelah jalan diberi kemudahan mengurus perizinan.
Karena itu, dia mengaku geram mendengar keluhan para pedagang makanan yang dia sarankan untuk meningkatkan usahanya. Menurutnya, hal itu seolah sama sekali tidak ada apresiasi buat mereka yang semula pengangguran dan sudah banting tulang untuk berusaha.
Selain itu, pengacara yang memiliki sekitar 40 anak asuh itu juga mempersoalkan sulitnya mengakses dana bantuan buat anak-anak panti asuhannya. Padahal, menurut UUD pasal 34 semua fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Nugroho menjelaskan, 40 anak yang berada di panti asuhannya terdiri dari anak yatim, yatim piatu, dan anak yang ditelantarkan orangtuanya. Untuk kebutuhan makan, sandang dan bea pendidikan mereka sebagian memang dibantu oleh pemerintah dan sebagiannya lagi ditutup oleh beberapa donatur.
Menurutnya, untuk biaya kebutuhan anak-anak tersebut memang tak begitu masalah, karena ada saja yang datang memberi bantuan. Yang paling dia persoalkan, masih adanya sekolah favorit yang sulit menerima anak asuhnya, karena kuatir tidak bisa bayar.
Karena itu, mengetahui adanya persoalan-persoalan sosial yang mustinya tidak perlu ada seperti itu, Nugroho akhirnya mengikuti desakan sejumlah masyarakat supaya dirinya daftar sebagai Caleg untuk Pileg 2019 mendatang melalui Partai Hanura Sidoarjo.
Nugroho akhirnya mendapat rekomendasi Ketua DPC Partai Hanura Sidoarjo, H.Dondik Agung Subroto. Dia pun lolos sebagai Caleg DPRD Sidoarjo Dapil I Kecamatan Sidoarjo Kota, Sedati, dan Buduran.
“Ya mudah-mudahan saya mendapat kepercayaan masyarakat. Saya akan memperjuangkan pembuatan aturan yang tidak menyulitkan masyarakat untuk berusaha, supaya kesejahteraan masyarakat meningkat dan angka pengangguran berkurang,” ujar Nugroho.
Dia juga berharap ke depan ada kebijakan yang memprioritaskan anak-anak terlantar yang akhirnya berada di panti-panti asuhan atau tempat-tempat penampungan untuk mendapat pendidikan profesional agar bisa mandiri.
Ketua DPC Partai Hanura Sidoarjo, Dondik Agung Subroto, dikonfirmasi perihal pencalegan Nugroho Marsiswanto menegaskan, semua bacaleg yang didaftarkan dan kini telah ditetapkan sebagai caleg telah diseleksi. Dan menurutnya hanya kader yang mumpuni serta berhati nurani yang direkomendasi maju dalam bursa pileg.
“Kami merekom Nugroho Marsiswanto karena dia amanah, punya potensi dan berangkat dari kelompok masyarakat terendah,” kata Dondik.
Dia menambahkan, semua Caleg Partai Hanura Sidoarjo kalau jadi harus tetap amanah, harus tahu dan menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai wakil rakyat. (Ganefo)
Teks Foto: Nugroho Marsiswanto (tengah) bersama sebagian anak asuhnya.